Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Selasa, 17 Juni 2025 | 11:12 WIB
Jamaah haji Indonesia mengumpulkan batu kerikil saat mabit di Muzdalifah, Makkah, Arab Saudi, Kamis (5/6/2025) malam. [ANTARA FOTO/Andika Wahyu/foc]

SuaraBogor.id - Sebanyak 9 jemaah haji asal Kabupaten Bogor, Jawa Barat meninggal dunia di Tanah Suci Makkah, Arab Saudi saat menjalankan ibadah haji.

Menurut informasi dari Kementerian Agama RI 9 jemaah haji meninggal dunia asal Kabupaten Bogor itu sudah dimakamkan di Tanah Suci Makkah.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bogor, Syukri Ahmad Fanani menyampaikan bahwa seluruh proses pemulasaran dan pemakaman jenazah dilakukan langsung oleh petugas di Arab Saudi.

"Ketika ada jemaah yang meninggal, maka proses pemulasaran dan pemakaman jenazah langsung diurus oleh para petugas di Arab Saudi, sehingga bisa langsung dimakamkan di sana," kata Syukri, dilansir dari Antara, Selasa 17 Juni 2025.

Baca Juga: Musim Kemarau Panjang? Amalkan Doa Turun Hujan Ajaran Rasulullah SAW Ini

Berikut Daftar Nama Jemaah Haji asal Kabupaten Bogor yang meninggal dunia;

  • Johariyah Nasir
  • Syamsudin Bakri Mursani
  • Khoirul Huda
  • Budiyowati
  • Suhatma Sarim Sairan
  • Kasta Eman
  • Unay
  • Nurhayati
  • Arja Sitanara

Syukri menjelaskan bahwa sebagian besar dari mereka meninggal karena sakit dan faktor usia lanjut.

Ia menambahkan bahwa pihaknya juga telah menyampaikan informasi kepada keluarga jemaah yang meninggal di Tanah Air serta membantu proses administrasi yang diperlukan.

"Kantor Kemenag Kabupaten/Kota menginformasikan kepada keluarga serta membantu mengurus keperluan administrasi lainnya," ujarnya.

Untuk diketahui, Kabupaten Bogor menjadi daerah dengan jumlah jamaah haji terbanyak di Indonesia pada musim haji 2025, yaitu mencapai 3.450 orang.

Baca Juga: Cari Kerja di Bogor? Ada 1.824 Lowongan Tersedia: Jangan Sampai Ketinggalan Kesempatan Emas Ini

Para jemaah tersebut tergabung dalam 11 kelompok terbang (kloter), antara lain kloter 2, 8, 14, 23, 34, 41, 47, 52, 56, 60, dan 61.

Informasi Tambahan Hari Raya Idul Adha

Iduladha adalah sebuah hari raya dalam agama Islam. Hari ini memperingati peristiwa kurban, yaitu ketika Nabi Ibrahim bersedia mengorbankan putranya Isma'il sebagai wujud kepatuhan terhadap Allah. Sebelum Ibrahim mengorbankan putranya, Allah menggantikan Ismail dengan domba. Untuk memperingati kejadian ini, hewan ternak disembelih sebagai kurban setiap tahun.

Iduladha jatuh pada tanggal 10 bulan Zulhijah atau 70 hari setelah Idulfitri. Hari ini juga beserta hari-hari Tasyrik merupakan hari yang diharamkan untuk berpuasa bagi umat Islam. Pada hari Iduladha, umat Islam berkumpul pada pagi hari dan melakukan salat Id bersama-sama di tanah lapang atau di masjid.

Setelah salat, penyembelihan hewan kurban dilaksanakan. Sepertiga daging hewan dikonsumsi oleh keluarga yang berkurban, sementara sisanya disedekahkan atau dibagikan kepada orang lain. Terkadang Iduladha disebut pula sebagai Idulkurban atau Lebaran Haji.

Latar Belakang

Salah satu ujian utama dalam hidup Ibrahim adalah menerima perintah Allah untuk mengorbankan putra kesayangannya. Perintah ini diterima Ibrahim melalui mimpi yang terus berulang. Ibrahim tahu bahwa ini adalah perintah dari Allah dan dia memberi tahu putranya, seperti yang dinyatakan dalam Al-Qur'an.

Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersamanya, (Ibrahim) berkata, “Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!” Dia (Ismail) menjawab, “Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu; insyaAllah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.

Haji

Haji adalah ziarah Islam tahunan ke Mekkah, kota suci umat Islam, dan kewajiban wajib bagi umat Islam yang harus dilakukan setidaknya sekali seumur hidup mereka oleh semua orang Muslim dewasa yang secara fisik dan finansial mampu melakukan perjalanan, dan dapat mendukung keluarga mereka selama ketidakhadiran mereka.

Ini adalah satu dari lima Rukun Islam, di samping Syahadat, Salat, Zakat, dan Sawm. Haji adalah pertemuan tahunan terbesar orang-orang di dunia.

Keadaan yang secara fisik dan finansial mampu melakukan ibadah haji disebut istita'ah, dan seorang Muslim yang memenuhi syarat ini disebut mustati. Haji adalah demonstrasi solidaritas orang-orang Muslim, dan ketundukan mereka kepada Tuhan (Allah).

Kata Haji berarti "berniat melakukan perjalanan", yang berkonotasi baik tindakan luar dari perjalanan dan tindakan ke dalam niat.

Load More