SuaraBogor.id - Pagi kelabu menyelimuti Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Galuga di Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Tepat pada Senin, 11 Agustus 2025, sekitar pukul 08.00 WIB, gunungan sampah yang menjulang tinggi mendadak longsor, menelan satu korban jiwa dan satu unit alat berat.
Peristiwa tragis ini bukan hanya kecelakaan kerja, tetapi juga sinyal bahaya akan krisis pengelolaan sampah yang dihadapi wilayah Bogor dan sekitarnya.
Korban tewas dalam insiden ini adalah Agus Hari Mulyana (49), seorang operator alat berat yang tengah bekerja meratakan tumpukan sampah.
Tragisnya, Agus merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bertugas di bawah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor.
Informasi ini mematahkan kabar awal yang menyebut korban adalah seorang pemulung.
"Bukan pemulung, operator alat berat," tegas Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor, Teuku Mulya, saat dikonfirmasi.
Hujan deras yang mengguyur wilayah Bogor pada Minggu (10/8/2025) sore hingga malam hari disebut sebagai pemicu utama longsor.
Hal ini dikonfirmasi oleh Teuku Mulya yang menyatakan, akibat hujan deras kemarin.
Baca Juga: Bogor Dikepung Bencana Banjir, Longsor dan Angin Kencang: Lebih dari 2.000 Jiwa Terdampak
Namun, hujan deras hanyalah pemantik dari bom waktu yang sudah lama terpasang. Sekretaris DLH Kabupaten Bogor, Dede Armansyah, menyebut kondisi TPAS Galuga yang sudah kelebihan muatan (overload) menjadi penyebab mendasar.
"Tumpukannya sudah tinggi, terus dipicu hujan dengan intensitas tinggi juga sehingga terjadi longsoran sekitar pukul 08.00 WIB," ujar Dede.
Fakta di lapangan memang menunjukkan kondisi yang mengkhawatirkan. TPAS Galuga dilaporkan menerima 800-900 ton sampah setiap harinya, jauh melampaui kapasitas idealnya.
Kondisi ini diperparah dengan sistem pengelolaan yang masih menggunakan metode open dumping, di mana sampah hanya ditumpuk begitu saja, sehingga sangat rentan terhadap pergeseran dan longsor.
Kejadian ini memaksa kedua pemerintah daerah, Kota dan Kabupaten Bogor, untuk mengambil langkah cepat. Longsor terjadi di zona pembuangan yang dikelola oleh Pemerintah Kota Bogor.
Untuk membantu kelancaran proses evakuasi, Pemkab Bogor mengambil kebijakan strategis.
Berita Terkait
-
Bogor Dikepung Bencana Banjir, Longsor dan Angin Kencang: Lebih dari 2.000 Jiwa Terdampak
-
Penataan Longsor Batutulis Fokus Pada Penguatan Lereng dan Saluran Air
-
Mengubah 'Monster' Sampah 2.800 Ton Jadi Listrik, Babak Baru Perang Melawan Sampah di Bogor Dimulai
-
Identitas Korban Mayat Tanpa Kepala di Kalibata Mengemuka, Diduga Pegawai Kemendagri
-
1.312 Jiwa Mengungsi: Bupati Bogor Gelar Rapat Darurat dan Tinjau Lokasi Banjir Dini Hari
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- 5 HP OPPO RAM 8 GB Terbaik di Kelas Menengah, Harga Mulai Rp2 Jutaan
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Hanya 8 Bulan! Rahasia di Balik Megahnya Masjid Nurul Wathon Bogor yang Tuntas Kilat
-
Usai Gus Miftah, Giliran Ustaz Abdul Somad Siap Guncang Masjid Raya Pakansari Januari 2026
-
Baru Dilantik 2024, Anggota DPRD Bogor Heri Gunawan Langsung Tancap Gas Bawa Ratusan Program
-
Muak Terjebak One Way Puncak? Intip Pesona Cijeruk, Surga Tersembunyi di Kaki Gunung Salak
-
BRI: La Suntu Tastio Contoh Sukses Pemberdayaan UMKM yang Dijalankan secara Konsisten