Andi Ahmad S
Senin, 11 Agustus 2025 | 17:12 WIB
Operator Alat Berat Tewas Tertimbun Longsor Sampah di TPAS Galuga Bogor [Ist]

SuaraBogor.id - Pagi kelabu menyelimuti Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Galuga di Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Tepat pada Senin, 11 Agustus 2025, sekitar pukul 08.00 WIB, gunungan sampah yang menjulang tinggi mendadak longsor, menelan satu korban jiwa dan satu unit alat berat.

Peristiwa tragis ini bukan hanya kecelakaan kerja, tetapi juga sinyal bahaya akan krisis pengelolaan sampah yang dihadapi wilayah Bogor dan sekitarnya.

Korban tewas dalam insiden ini adalah Agus Hari Mulyana (49), seorang operator alat berat yang tengah bekerja meratakan tumpukan sampah.

Tragisnya, Agus merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bertugas di bawah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor.

Informasi ini mematahkan kabar awal yang menyebut korban adalah seorang pemulung.

"Bukan pemulung, operator alat berat," tegas Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor, Teuku Mulya, saat dikonfirmasi.

Hujan deras yang mengguyur wilayah Bogor pada Minggu (10/8/2025) sore hingga malam hari disebut sebagai pemicu utama longsor.

Hal ini dikonfirmasi oleh Teuku Mulya yang menyatakan, akibat hujan deras kemarin.

Baca Juga: Bogor Dikepung Bencana Banjir, Longsor dan Angin Kencang: Lebih dari 2.000 Jiwa Terdampak

Namun, hujan deras hanyalah pemantik dari bom waktu yang sudah lama terpasang. Sekretaris DLH Kabupaten Bogor, Dede Armansyah, menyebut kondisi TPAS Galuga yang sudah kelebihan muatan (overload) menjadi penyebab mendasar.

"Tumpukannya sudah tinggi, terus dipicu hujan dengan intensitas tinggi juga sehingga terjadi longsoran sekitar pukul 08.00 WIB," ujar Dede.

Fakta di lapangan memang menunjukkan kondisi yang mengkhawatirkan. TPAS Galuga dilaporkan menerima 800-900 ton sampah setiap harinya, jauh melampaui kapasitas idealnya.

Kondisi ini diperparah dengan sistem pengelolaan yang masih menggunakan metode open dumping, di mana sampah hanya ditumpuk begitu saja, sehingga sangat rentan terhadap pergeseran dan longsor.

Kejadian ini memaksa kedua pemerintah daerah, Kota dan Kabupaten Bogor, untuk mengambil langkah cepat. Longsor terjadi di zona pembuangan yang dikelola oleh Pemerintah Kota Bogor.

Untuk membantu kelancaran proses evakuasi, Pemkab Bogor mengambil kebijakan strategis.

"Kita back-up Kota Bogor ya, jadi sampahnya ga kita masukin dulu sambil evakuasi dan sebagainya, untuk hari ini kita pendam dulu besok baru kita bisa looting sampah ke sana, sambil selesai evakuasi," jelas Teuku Mulya.

Langkah-langkah yang telah diambil di lokasi kejadian antara lain:

  • Evakuasi Korban: Korban jiwa, Agus Hari Mulyana, berhasil dievakuasi dan dibawa ke RSUD Leuwiliang untuk visum sebelum diserahkan ke pihak keluarga.
  • Penyelidikan: Pihak kepolisian dari Polsek Cibungbulang telah mendatangi TKP untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut dan meminta keterangan dari para saksi.
  • Penghentian Sementara: Aktivitas pembuangan sampah dari Kabupaten Bogor dihentikan sementara untuk fokus pada proses evakuasi alat berat dan penanganan area longsor.

Insiden longsor di TPAS Galuga menjadi tamparan keras bagi pemerintah daerah terkait. Ini bukan kali pertama isu mengenai Galuga mencuat. Sebelumnya, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) telah memberikan teguran keras terkait buruknya pengelolaan sampah di lokasi ini.

Kontributor : Egi Abdul Mugni

Load More