Di tengah badai politik yang menerpanya, Kepala Desa Bojong Kulur, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Firman Riansyah, memainkan kartu truf terakhirnya.
Mengabaikan rekomendasi penonaktifan dari BPD dan desakan ratusan warganya, ia menetapkan satu syarat yang tidak bisa ditawar jika ia harus melepaskan jabatannya sebuah perintah resmi dan langsung dari atasannya, Bupati Bogor, Rudy Susmanto.
Sikap ini secara efektif memindahkan medan pertempuran dari jalanan Desa Bojong Kulur ke koridor kekuasaan di Cibinong.
Firman menegaskan bahwa ia hanya tunduk pada hierarki pemerintahan yang sah, bukan pada tekanan "pengadilan massa".
Dalam pernyataannya, Firman Riansyah secara gamblang menyatakan bahwa ia tidak akan mundur hanya karena desakan BPD atau aksi demonstrasi. Baginya, proses tersebut tidak sesuai dengan koridor hukum dan konstitusi yang ia yakini.
"Saya ingin juga kita menegakkan hukum konstitusi peraturan perundang-undangan itu terlaksana itu dulu," kata Firman.
Ia menolak mentah-mentah legitimasi gerakan yang menekannya, namun pada saat yang sama, ia menunjukkan loyalitasnya pada struktur pemerintahan yang lebih tinggi. Inilah yang menjadi dasar dari syarat tunggal yang ia ajukan.
Baca Juga: Dituduh Hoaks dan Tak Berdasar, Kades Bojong Kulur: Saya Khawatir Dianggap Benar
Firman Riansyah dengan tegas dan jelas menetapkan "garis merah"-nya. Ia tidak akan bernegosiasi dengan massa atau BPD.
Satu-satunya pihak yang memiliki otoritas untuk membuatnya mundur adalah Bupati sebagai pimpinan tertingginya di pemerintahan daerah.
"Nanti kita lihat hasil keputusan Bupati jika bupati dan wakil bupati sebagai pimpinan saya, sudah menerima hasil rekomendasi BPD ini. maka dengan legowo saya terima (mundur)," tegas Firman.
Pernyataan ini bukan sekadar ucapan, melainkan sebuah manuver politik yang cerdas. Dengan ini, ia:
1. Menunjukkan Ketaatan pada Atasan
Ia memposisikan diri sebagai bawahan yang patuh pada perintah, sebuah citra positif di mata birokrasi.
2. Melempar Bola Panas
Tag
Berita Terkait
-
Dituduh Hoaks dan Tak Berdasar, Kades Bojong Kulur: Saya Khawatir Dianggap Benar
-
Dilengserkan BPD, Kades Bojong Kulur Melawan: Saya Tidak Akan Mundur, Ini Bukan Aturan Hukumnya
-
Ironi di Perbatasan Jabar - Banten: Warga Tertibkan Truk, Kadishub Bogor Ancam Lapor Polisi
-
Didemo Ratusan Warga, Ini 5 Fakta Penting Dibalik Lengsernya Kades Bojong Kulur
-
BPD Sudah Ketok Palu, Kini Nasib Kades Bojong Kulur Jadi Bola Panas di Tangan Bupati Bogor
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 7 Sunscreen Mengandung Niacinamide untuk Mengurangi Flek Hitam, Semua di Bawah Rp60 Ribu
Pilihan
-
Trik Rahasia Belanja Kosmetik di 11.11, Biar Tetap Hemat dan Tetap Glowing
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
Terkini
-
Proyek Vital Bogor Mandek Total Akibat 'Sengkarut' Kebijakan Dedi Mulyadi dan Material Langka
-
4 Fakta Penting Kasus Korupsi Timah Harvey Moeis, Dari Vonis 20 Tahun Hingga Dekam di Lapas Cibinong
-
3 Fakta Mengejutkan dari Kasus Wanita Paruh Baya Tanpa Listrik di Pamijahan
-
Harvey Moeis Resmi Jalani Vonis 20 Tahun Penjara di Lapas Cibinong Bogor
-
5 Poin Penting Video Viral Istri Kades di Cigudeg Pamer Uang: Dari Camat dan Komentar Pedas Netizen