- Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bogor dianggap gagal menjalankan tugasnya.
- Respons Kepala Dishub Kabupaten Bogor, Bayu Rahmanto, dinilai kontroversial dan arogan.
- Tindakan Kepala Dishub mencerminkan kurangnya empati dan kesadaran akan tanggung jawab publik.
SuaraBogor.id - Sebuah pernyataan kontroversial datang dari Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bogor, Bayu Rahmanto, yang memicu kemarahan publik.
Alih-alih mengapresiasi atau mendukung warganya yang proaktif menertibkan truk tambang ilegal, ia justru mengancam akan melaporkan warga Banten (Tangerang) tersebut ke polisi.
Ancaman ini adalah buntut dari insiden di mana sejumlah warga menegur petugas Dishub Kabupaten Bogor yang kedapatan sedang beristirahat, sementara warga berjibaku di jalanan menghalau truk-truk yang melanggar jam operasional di perbatasan Legok-Parungpanjang.
Kronologi Teguran yang Berbuntut Ancaman Polisi
Insiden ini terjadi saat warga Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang, melakukan aksi spontan menghadang puluhan truk tambang yang nekat beroperasi di siang hari, melanggar Perbup tentang jam operasional.
Di tengah kekacauan dan upaya warga memutarbalikkan paksa truk-truk tersebut, mereka melihat sejumlah petugas Dishub Kabupaten Bogor yang berada tak jauh dari lokasi justru sedang beristirahat dengan tenang.
Merasa tidak ada dukungan dari aparat yang seharusnya bertugas, warga pun meluapkan kekecewaan mereka dengan menegur para petugas tersebut. Video amatir yang merekam momen ini pun beredar luas.
Menanggapi insiden ini, Kadishub Kabupaten Bogor, Bayu Rahmanto, memberikan pembelaan yang justru menyulut kontroversi lebih besar. Menurutnya, anggotanya saat itu memiliki hak untuk beristirahat.
"Itu kan lagi jam istirahat anak-anak, ada yang lagi solat ada yang lagi mau makan. (Diserang?) iya dia merasa dengan adanya truk itu jadi macet," kata Bayu Rahmanto, Selasa (16/9).
Baca Juga: Didemo Ratusan Warga, Ini 5 Fakta Penting Dibalik Lengsernya Kades Bojong Kulur
Alih-alih melihat teguran warga sebagai bentuk kritik membangun atau aspirasi, Bayu justru menganggapnya sebagai sebuah "serangan". Puncaknya, ia menyatakan akan mengambil langkah hukum terhadap warga yang melakukan peneguran tersebut.
"yang jelas lapor polisi lah, ke pihak kepolisian untuk bisa menindaklanjuti itu kejadian tadi," tegasnya.
Sikap Kadishub Bogor ini dinilai oleh banyak pihak sebagai sebuah blunder komunikasi fatal dan cerminan arogansi seorang pejabat publik. Logika yang terbangun di publik menjadi terbalik:
- Warga Menegakkan peraturan daerah (Perbup) yang dilanggar.
- Petugas Dishub Aparat yang seharusnya menegakkan aturan, justru terlihat pasif.
Kepala Dinas Pejabat yang seharusnya bertanggung jawab atas penegakan aturan, justru akan mempolisikan warga yang mencoba mengisi kekosongan peran aparatnya.
Respons ini mengabaikan akar masalah yang sebenarnya, yaitu kegagalan Dishub dalam menertibkan truk tambang yang sudah bertahun-tahun meresahkan dan membahayakan nyawa warga di jalur neraka Legok-Parungpanjang.
Pernyataan ini seolah mengirim pesan bahwa aparat lebih memilih melindungi kenyamanan anggotanya daripada melayani dan melindungi kepentingan publik yang lebih luas.
Tag
Berita Terkait
-
Didemo Ratusan Warga, Ini 5 Fakta Penting Dibalik Lengsernya Kades Bojong Kulur
-
BPD Sudah Ketok Palu, Kini Nasib Kades Bojong Kulur Jadi Bola Panas di Tangan Bupati Bogor
-
Akar Pahit di Bojong Kulur, Mengungkap Kebijakan Kontroversial yang Picu Amuk Warga
-
Kekuasaan Tumbang di Bojong Kulur: Didemo Ratusan Warga, Kepala Desa Firman Akhirnya Dinonaktifkan
-
4 Fakta Panas Sengketa Masjid Bogor, Punya Izin Resmi Tapi Tetap Disegel
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Abaikan Demo, Kades Bojong Kulur Tetapkan Satu Syarat Mundur: Perintah Langsung dari Bupati
-
Dituduh Hoaks dan Tak Berdasar, Kades Bojong Kulur: Saya Khawatir Dianggap Benar
-
Dilengserkan BPD, Kades Bojong Kulur Melawan: Saya Tidak Akan Mundur, Ini Bukan Aturan Hukumnya
-
Ironi di Perbatasan Jabar - Banten: Warga Tertibkan Truk, Kadishub Bogor Ancam Lapor Polisi
-
Didemo Ratusan Warga, Ini 5 Fakta Penting Dibalik Lengsernya Kades Bojong Kulur