-
Doa orang tua diyakini sebagai pelengkap spiritual yang menguatkan upaya pendidikan dan membentuk karakter anak.
-
Praktik mendoakan anak adalah tradisi yang mengakar kuat dan penting untuk melembutkan hati serta membimbing perilaku anak.
-
Doa harus sejalan dengan komunikasi efektif, keteladanan, konsistensi disiplin, dan pendidikan nilai modern.
SuaraBogor.id - Di tengah kompleksitas kehidupan modern, tantangan dalam mendidik anak kian beragam. Orang tua, khususnya generasi milenial dan Gen Z di kota-kota besar Indonesia.
Seringkali merasa tertekan untuk memastikan anak-anak mereka tumbuh menjadi pribadi yang berbakti, cerdas, dan memiliki adab yang baik.
Di samping pendekatan edukasi, komunikasi, dan disiplin, banyak yang menemukan kekuatan dan ketenangan dalam sebuah praktik yang tak lekang oleh waktu doa.
Bukan sekadar harapan, doa orang tua diyakini memiliki kekuatan spiritual yang mendalam dalam membentuk karakter dan ketaatan anak.
Keinginan setiap orang tua agar anak-anaknya patuh, hormat, dan mengikuti arahan adalah naluri alami.
Namun, ketaatan ini tidak selalu mudah dicapai, terutama di era di mana anak-anak terpapar berbagai informasi dan pengaruh dari luar.
Di sinilah peran doa menjadi sangat fundamental. Doa diyakini sebagai bentuk permohonan tulus kepada Tuhan agar hati anak dilembutkan, pikiran mereka dibimbing, dan perilaku mereka diarahkan menuju kebaikan.
Praktik mendoakan anak agar nurut (taat) pada orang tua adalah tradisi yang telah mengakar kuat dalam berbagai budaya dan agama di Indonesia.
Ini bukan berarti doa adalah "formula instan" yang menggantikan peran aktif orang tua dalam mendidik. Sebaliknya, doa adalah pelengkap spiritual yang menguatkan upaya pendidikan sehari-hari.
Baca Juga: Bukan Cuma Musibah, Ini 3 Fakta Mengerikan di Balik Ambruknya Sekolah di Bogor
Ia memberikan ketenangan batin bagi orang tua dan menjadi energi positif yang mengalir dalam interaksi keluarga.
Dalam konteks "bacaan doa agar anak nurut," esensinya terletak pada permohonan yang tulus dan spesifik kepada Tuhan. Umumnya, doa-doa ini mengandung harapan agar anak diberikan:
- Ketaatan dan Kehormatan: Memohon agar anak diberikan hati yang lembut, mau mendengar, dan menghormati orang tua serta orang yang lebih tua.
- Akhlak Mulia: Meminta agar anak dianugerahi sifat-sifat baik seperti kejujuran, kesabaran, kasih sayang, dan tanggung jawab.
- Kecerdasan dan Ilmu Bermanfaat: Mendoakan agar anak cerdas dalam belajar dan ilmu yang diperolehnya membawa manfaat bagi diri sendiri dan orang lain.
- Perlindungan dari Keburukan: Memohon agar anak dilindungi dari segala godaan, pergaulan negatif, dan hal-hal yang dapat merusak masa depannya.
- Kesalehan/Kebaikan: Mendoakan agar anak tumbuh menjadi pribadi yang beriman, bertakwa, dan selalu berbuat kebaikan.
Sebagai contoh, dalam tradisi Islam, orang tua sering melafalkan doa-doa yang bersumber dari Al-Qur'an dan Sunnah, seperti doa agar anak menjadi sholeh/sholehah, berbakti kepada orang tua, dan mendapatkan keberkahan hidup.
"Rabbana hablana min azwajina wa dzurriyatina qurrata a'yun waj'alna lil muttaqina imama," yang berarti "Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa."
Ini adalah salah satu doa populer yang mencakup harapan luas untuk kebaikan keluarga.
Bagi orang tua muda, menggabungkan dimensi spiritual seperti doa dengan pendekatan parenting modern sangatlah krusial. Doa tidak berdiri sendiri. Ia harus berjalan seiring dengan:
Berita Terkait
-
Bukan Cuma Musibah, Ini 3 Fakta Mengerikan di Balik Ambruknya Sekolah di Bogor
-
Lagi, Sekolah di Bogor Ambruk! Alarm Bahaya Kualitas Bangunan Mengancam Nyawa Siswa
-
DPRD Kota Bogor Berkomitmen Perhatikan Kesejahteraan dan Kebutuhan Tenaga Pendidik
-
Cegah Politik Uang Sejak Dini, Bawaslu Bogor Masuk Sekolah Ajak Gen Z Jadi Pengawas Pemilu
-
Bogor Kuatkan Pendidikan Karakter, Gerakan Seribu Kata Positif Masuk Sistem Pembelajaran
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Setelah 204 Hari, KPK Pastikan Panggil Ridwan Kamil Kasus Korupsi Bank BJB
-
5 Poin Kritis di Balik Keputusan Berani Dedi Mulyadi Tutup Tambang di Bogor
-
'Perang' Dedi Mulyadi Lawan Raksasa Tambang di Bogor: Korban Jiwa dan Infrastruktur Harga Mati
-
Perintah Keras Dedi Mulyadi: Bersihkan Got, Masa Depan Paris Van Java di Ujung Sumbatan Drainase
-
Tutup Tambang di Bogor, Dedi Mulyadi Tantang Balik: Kenapa Dulu 115 Orang Meninggal Tak Ada Demo?