Pengaruh mutasi baru dari Inggris di Asia
Selain mutasi di atas, baru-baru ini ada laporan ditemukan satu kelompok mutasi baru di Inggris yaitu VUI-202012/01 yang terdiri dari 9 mutasi. Salah satunya adalah mutasi N501Y yang dianggap paling mempunyai pengaruh terhadap virus corona.
Mutasi N501Y, serupa dengan D614G, terletak pada protein S yang berikatan dengan reseptor ACE2 pada manusia. Secara teori, mutasi ini dianggap lebih menular dan menyebar lebih cepat antarmanusia.
Mutasi ini awalnya terdeteksi di Inggris pada awal September 2020, kemudian jumlahnya meningkat secara signifikan sampai Desember ini.
Baca Juga:Lembaga Eijkman: Varian Baru Virus Corona Tak Pengaruhi Kinerja Vaksin
Sejauh ini, belum ada bukti mutasi ini bersifat lebih ganas. Demikian juga belum ada bukti bahwa mutasi ini berpengaruh terhadap vaksin corona yang ada.
Mutasi N501Y ini juga ditemukan secara signifikan di Afrika Selatan. Namun, di Asia sampai 23 Desember 2020 mutasi N501Y ini baru ditemukan pada satu kasus di Singapura. Kasus serupa belum ditemukan di Indonesia.
Dengan adanya perkembangan mutasi virus yang sangat dinamis, tentunya, peran penelusuran genomik virus corona sangat penting termasuk di Indonesia. Minimal untuk pengendalian dan pencegahan penyebaran infeksi virus corona di masyarakat.
Apakah mutasi D614G punya pengaruh terhadap pengembangan vaksin?
Pengaruh mutasi D614G terhadap pengembangan vaksin sampai saat masih diteliti lebih lanjut. Belum ada pihak yang bisa memastikan bahwa vaksin akan bermanfaat untuk semua jenis mutasi SARS-CoV-2. Riset-riset yang ada masih bersifat kontroversial.
Baca Juga:Ruam Kulit Dewi Persik Saat Covid-19 Akibat Varian Baru Virus Corona?
Misalnya, sebuah penelitian menunjukkan bahwa plasma pasien COVID-19 yang mengandung antibodi mampu melemahkan kedua jenis virus SARS-CoV-2 baik dengan atau tanpa mutasi D614G.