SuaraBogor.id - Fadli Zon membuat puisi Negeri di Tepi Jurang. Hal ini untuk menyindir utang luar negeri Indonesia yang melonjak Rp5.832 triliun hingga November 2020 lalu.
Puisi Fadli Zon Negeri di Tepi Jurang itu dibuat, Rabu (20/1/2021).
Lewat kata-kata yang tertuang dalam puisi ini, Fadli ingin menunjukkan pada publik bahwa negeri ini sedang tidak baik-baik saja.
Utang luar negeri Indonesia pada akhir November 2020 mencapai 416.6 miliar dolar AS atau setara Rp5.832 triliun dengan asumsi kurs Rp14 ribu.
Baca Juga:Turki Larang Iklan di Twitter, Periscope, dan Pinterest, Ini Alasannya
Utang tersebut terdiri dari utang sektor publik (pemerintah dan bank sentral) 206.5 miliar dolar AS dan utang sektor swasta (termasuk BUMN) sebesar 210.1 miliar dolar AS.
Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono mengatakan pertumbuhan utang luar negeri akhir November 2020 mencapai 3,9 persen (yoy), meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya: 3,3 persen (yoy).
Puisi yang diunggah di akun Twitter @fadlizon itu sudah disukai oleh lebih dari 3 ribu akun dan mendapatkan ratusan komentar. Dalam puisinya itu, Fadli menyinggung soal hutang negara hingga bencana alam.
Pada bait pertama puisinya itu, Fadli menyinggung soal kebebasan berpendapat. Ia juga menggunakan kata tirani dalam salah satu baris puisinya itu.
"NEGERI DI TEPI JURANG"
Baca Juga:Politisi PDIP Sebut Indonesia Bantu Palestina Soal Vaksin, Dicecar Publik!
apalagi yang mau kita katakan
kata-kata berujung bui
apalagi yang mau kita suarakan
suara-suara berkabung sunyi
apalagi yang mau kita lakukan
semua dilarung tirani
Bait selanjutnya, Fadli menyinggung soal utang, pandemi, ketimpangan yang semakin tinggi serta bencana alam yang terjadi dimana-mana.
negeri di tepi jurang
dililit utang terus menjulang
wabah pandemi mengoyak bumi
ketimpangan makin tinggi
bencana dimana-mana
di darat di laut di udara
Bait terakhir puisi tersebut digunakan Fadli Zon untuk menyinggung soal keadaan negeri yang penuh kebencian, kemunafikan, kesombonga dan penindasan. Di bagian penutup puisi tersebut, Fadli Zon memanjatkan doa. Ia berdoa agar negeri ini dan rakyatnya selamat.
negeri di tepi jurang
dijangkiti kebohongan kebencian kemunafikan
negeri di tepi jurang
dilanda kesombongan kebengisan penindasan
Ya Allah
Selamatkan negeri ini
Selamatkanlah rakyat kami
Amin
Fadli Zon, 20 Januari 2021.