SuaraBogor.id - Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY disemprot Teddy Gusnaidi, Dewan Pakar Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI). Teddy keramasi AHY soal pengertian kudeta. Sebab AHY curhat kudeta Partai Demokrat dilakukan orang di luar Partai Demokrat.
AHY juga menduga ada upaya kudeta terhadapnya yang melibatkan orang dekat lingkaran Presiden Joko Widodo. Orang yang disebut yang akan kudeta AHY adalah Moeldoko. Tapi Moeldoko sudah membantahnya.
Sebelum masuk ke kudeta, Teddy memberikan beberapa penjelasan terkait Kongres Luar Biasa (KLB). Hal itu dia jelaskan melalui akun Twitter pribadinya @TeddyGusnaidi. Dalam cuitannya, Teddy menjelaskan secara detail soal KLB Partai Demokrat.
"Gue ajarin lu ya Agus Harimurti Yudhoyono. Pertama, KLB itu legal dalam Partai, dan yang ikut KLB itu ya anggota partai tersebut, nggak bisa orang luar. Kedua, penentu suara itu anggota partai elu. Kalau mereka nggak milih elu, itu bukan kudeta namanya, tapi elu kalah. Lu sebenarnya ngerti nggak sih?" ujarnya, dikutip Suara.com, Selasa (2/2/2021).
Baca Juga:Pengamat: Isu Kudeta PD Harus Diartikan sebagai Kritik Internal ke AHY
![Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (tiga kiri) berpose dengan Putri Wapres sekaligus Calon Wali Kota Tangsel Siti Nur Azizah (empat kiri) di Hotel Aviary Bintaro, Pondok Aren, Tangsel, Rabu (18/11/2020). Suara.com/wivy)](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/11/18/17286-ketua-umum-partai-demokrat-agus-harimurti-yudhoyono.jpg)
Lebih lanjut, Teddy menyarankan agar AHY membaca dan memahami AD/ART.
"Makanya elu baca dan pahami AD/ART, disitu ada tugas dan kewajiban elu sebagai ketua umum. Jika elu nggak jalankan tugas dan kewajiban elu, maka para pemilik suara di partai berhak untuk mengadakan KLB untuk menggantikan elu. Masak hal mendasar begini elu nggak paham?" lanjutnya.
Teddy menjelaskan bahwa KLB merupakan preoses resmi. Dirinya juga menyebut agar AHY tidak gegabah lantaran perebutan kekuasaan di internal itu hal yang biasa.
Menurut Teddy, tidak ada yang ingin menggulingkan atau merusak Partai Demokrat. Adanya hal ini, menurut Teddy malah yang dilakukan AHY terkesan aneh.
"Ibarat semua orang lagi sibuk bekerja, elu sibuk melawak, nggak ada yang melihat elu. Tiba-tiba elu teriak bahwa orang-orang yang lagi sibuk bekerja mau membunuh elu. Tentu orang-orang heran, ini anak kenapa sih? Aneh. Nah itu yang terjadi sama elu sekarang, elu dibuat kayak orang bodoh," tandas Teddy.
Baca Juga:Isu Keterlibatan Istana Kudeta Demokrat, Ray: Tak Cukup Bantahan Moeldoko
Di akhir cuitan tersebut, Teddy menyarankan agar AHY meminta maaf ke pemerintah karena telah melakukan hal yang tidak sepantasnya.
"Saran gue minta maaf ke pemerintah karena sudah melakukan hal konyol, elu segera panggil para pemilik suara untuk konsolidasi dan elu cek internal elu, karena masukan mereka membuat elu terlihat konyol dimata masyarakat dan pemilik suara," pungkasnya.
Surati Jokowi
![Presiden Joko Widodo (kiri) disuntik dosis kedua vaksin COVID-19 produksi Sinovac oleh vaksinator Wakil Ketua Dokter Kepresidenan Prof Abdul Mutalib di halaman tengah Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (27/1/2021). [ANTARA FOTO]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/01/27/77572-jokowi-vaksin.jpg)
AHY mengungkapkan adanya gerakan politik yang mengarah pada upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat secara paksa.
"Kesaksian dan testimoni banyak pihak yang kami dapatkan, gerakan ini melibatkan pejabat penting pemerintahan, yang secara fungsional berada di dalam lingkar kekuasaan terdekat dengan Presiden Joko Widodo. Lebih lanjut, gerakan ini juga dikatakan sudah mendapatkan dukungan dari sejumlah menteri dan pejabat penting di pemerintahan Presiden Joko Widodo," tutur AHY dalan keterangannya usai rapat pimpinan, Senin (1/2/2021).
Tak hanya itu, AHY pun mengaku telah mengirimkan surat resmi kepada Jokowi.
Surat yang dikirimkan tersebut bertujuan untuk mendapatkan konfirmasi dan klarifikasi dari Jokowi terkait kebenaran informasi keterlibatan gerakan di lingkaran kekuasaan.