Awal Kenalan di Facebook, Siswi SMP 3 Hari Tak Sadar Ditelanjangi 10 Pria

"Saat tersadar pada esok harinya, seluruh pakaian saya sudahdilucutidan diganti dengan pakaian baru," jelasnya.

Agung Sandy Lesmana
Rabu, 03 Februari 2021 | 17:12 WIB
Awal Kenalan di Facebook, Siswi SMP 3 Hari Tak Sadar Ditelanjangi 10 Pria
Ilustrasi korban pencabulan. (Shutterstock)

SuaraBogor.id - R (14), gadis belia di Desa Kertamukti, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat diduga menjadi korban kasus pelecehaan seksual. Tak tanggung-tanggung, ada sekitar 10 orang yang diduga menjadi pelaku kasus pelecehaan terhadap siswi SMP tersebut. 

Dikutip dari Sukabumiupdate.com--media jaringan Suara.com, kasus ini bermula saat korban berkenalan dengan salah satu pelaku lewat media sosial Facebook.  

Setelah berkenalan, korban diajak oleh terduga pelaku ke sebuah tempat di kawasan Bojongpicung. Di tempat itu, korban dicekoki obat keras hingga tak sadarkan diri. 

"Saya dipaksa minum pil sebanyak tiga butir, setelah meminum pil langsung tak sadarkan diri," kata R kepada wartawan, Rabu (3/2/2021). 

Baca Juga:Polisi Ungkap Pelaku Pelecehan Seksual Aurellia JKT48

Korban R mengaku sadar dari pengaruh obat keras yang diberikan terduga pelaku pada keesokan harinya.

"Saat tersadar pada esok harinya, seluruh pakaian saya sudah dilucuti dan diganti dengan pakaian baru," jelasnya. 

Masih dalam pengaruh obat keras, lanjut R, terduga pelaku kembali membawanya ke sebuah tempat yang diduga merupakan rumah dari rekan terduga pelaku. 

"Di rumah itu, saya kembali dicekoki minuman keras. Sekitar 10 orang yang ada di rumah itu. Setelah dipaksa meminum minuman keras, saya kembali tak sadarkan diri," ucapnya. 

Kepala Desa Kertamukti, Cepi Agustina, mengungkapkan pihaknya telah menerima aduan dari Ketua Rukun Warga  (RW) tempat keluarga korban tinggal terkait kejadian yang dialami korban R.

Baca Juga:Profil Aurellia JKT48 Terlengkap

Dari pengakuan pihak keluarga korban yang didampingi Ketua RW, lanjut Cepi, korban tidak ada di rumah lebih kurang tiga hari. 

"Pada hari keempat, korban pulang diantarkan oleh seseorang ke rumahnya. Namun kondisinya masih di bawah pengaruh obat keras dan kondisinya sangat memprihatinkan," ujar Cepi. 

Cepi menyebutkan, pihak keluarga korban menduga anak perempuannya sudah mengalami tindak asusila yang dilakukan para terduga pelaku. 

"Hingga kini para terduga pelaku masih belum diketahui. Kami bersama keluarga korban telah melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian. Semoga saja, polisi dapat segera menangkap para terduga pelaku," tandasnya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini