India Diprediksi Jadi Produsen Vaksin Covid-19 Terbesar Kedua di Dunia

India telah memproduksi sekitar 60 persen dari vaksin dunia, dan dapat melakukannya dengan biaya yang relatif rendah.

Risna Halidi | Lilis Varwati
Selasa, 16 Februari 2021 | 15:00 WIB
India Diprediksi Jadi Produsen Vaksin Covid-19 Terbesar Kedua di Dunia
Ilustrasi vaksin COVID-19 (pixabay)

Perusahaan India lainnya telah setuju untuk memproduksi vaksin untuk pengembang seperti Dana Investasi Langsung Rusia dan perusahaan AS Johnson & Johnson. Tetapi, kandidat vaksin ini belum disetujui untuk digunakan.

"Bahkan tanpa pengembangan vaksin yang berhasil dari mereka sendiri, kapasitas yang tersedia memberikan kesempatan untuk bermitra sebagai produsen kontrak dengan pengembang vaksin yang disetujui untuk memenuhi kebutuhan pasokan terutama untuk India dan (pasar negara berkembang) lainnya," kata laporan JPMorgan dikutip dari CNBC.

Menurut Presiden Yayasan Kesehatan Masyarakat India K Srinath Reddy, vaksin India kemungkinan akan lebih cocok untuk negara berkembang. Karena dinilai lebih mudah untuk diangkut dan lebih murah dibandingkan vaksin Eropa dan AS.

Sebab beberapa vaksin Covid-19 yang telah saat ini, seperti dari Pfizer - BioNTech dan Moderna, pembuatannya dengan teknologi messenger RNA (mRNA) yang menggunakan materi genetik untuk memicu proses melawan infeksi tubuh sendiri.

Baca Juga:Korea Selatan Batal Pakai Vaksin Covid-19 AstraZeneca Untuk Lansia, Kenapa?

"Vaksin itu membutuhkan persyaratan rantai dingin yang ketat dan akan sulit, atau bahkan di luar kemungkinan untuk sebagian besar sistem kesehatan," kata Reddy.

Kapasitas produksi India yang besar juga memberikan keyakinan analis bahwa negara tersebut dapat memberikan vaksin kepada negara lain.

Dilaporkan Reuters, pemerintah New Delhi telah berjanji untuk mengirim vaksin ke negara tetangga India dan telah memasok 15,6 juta dosis ke 17 negara.

"Kemampuan manufaktur India cukup untuk memenuhi permintaan domestik," kata Nissy Solomon, peneliti senior di Center for Public Policy Research (CPPR).

"Dengan rekam jejak yang terbukti pada skala produksi vaksin, India seharusnya dapat meningkatkan produksi untuk memenuhi permintaan internasional juga," katanya kepada CNBC.

Baca Juga:Pandemi Covid-19, Bikin 3,90 Juta Penduduk Jawa Tengah Nganggur

Solomon menambahkan bahwa negara tentu akan memantau kebutuhan dalam negeri sebelum mengambil keputusan untuk ekspor.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini