Darmizal Menyesal, Kawal SBY Jadi Ketua Umum Demokrat Periode Kedua

Darmizal merupakan penggagas Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Deli Serdang. Darmizal mengaku menyesal lantaran pernah kawal Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Andi Ahmad S
Rabu, 10 Maret 2021 | 15:07 WIB
Darmizal Menyesal, Kawal SBY Jadi Ketua Umum Demokrat Periode Kedua
Darmizal mengaku menyesal telah mendukung SBY menjadi ketua umum. (Youtube/KompasTV)

SuaraBogor.id - Darmizal merupakan penggagas Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Deli Serdang. Darmizal mengaku menyesal lantaran pernah kawal Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi Ketua Umum Demokrat untuk kedua.

Hal itu diungkapkan Darmizal dalam konferensi pers di kawasan Jakarta Selatan, Selasa, 9 Maret 2021.

Darmizal mengatakan, ketika itu pada kongres Demokrat keempat di Surabaya SBY kembali dicalonkan sebagai Ketua Umum partai.

Ia pun mengaku jadi salah satu kader Partai Demokrat yang mendukung terpilihnya SBY.

Baca Juga:Singgung Ani Yudhoyono, Marzuki Alie: Saya Berpartai Bukan Kejar Jabatan

"Pada kongres Partai Demokrat yang keempat di Surabaya, di mana SBY maju lagi sebagai calon ketua umum, dan saya adalah salah satu aktor sebagaimana hari ini orang menjadikan saya aktor," ujar Darmizal dikutip dari Terkini.id -Jaringan Suara.com, Rabu (10/3/2021).

Darmizal pun mengaku menyesal karena pernah memperjuangkan dan mengantar SBY untuk jadi Ketua Umum Demokrat pada periode kedua.

"Kenapa saya harus berjuang mengantar SBY untuk periode kedua sebagai ketua umum, sesungguhnya ini adalah salah satu kesalahan fatal saya, dan saya harus bertanggung jawab kepada seluruh kader dan kelak di hadapan Allah SWT," tutur Darmizal.

Bahkan, Darmizal merasa takut jika suatu saat nanti ia akan azab dari Tuhan lantaran pernah mendukung orang yang salah menjadi pemimpin.

"Ini yang paling mengerikan, mungkin azab yang akan datang ke saya nanti. Karena di depan kami dan di depan forum Pak SBY sudah menyatakan pada 2013 bahwa dia hanya akan mengantar, menjadi ketua umum sampai kongres 2015," ungkapnya.

Baca Juga:Yan Harahap Pertanyakan Sikap Presiden Jokowi ke Moeldoko

Sebelumnya, Darmizal juga meminta maaf kepada kader Demokrat karena dirinya pernah menjadi tim pemenangan SBY sebagai ketua umum pada Kongres IV Partai Demokrat di Surabaya pada 2015.

Lantaran SBY terpilih sebagai Ketum Demokrat, kata Darmizal, mulai muncul peraturan-peraturan organisasi yang memberatkan bagi kader partai.

Salah satunya yakni peraturan yang mewajibkan DPD dan DPC untuk menyetorkan sejumlah uang kepada DPP.

"Saya tidak tahu akan ada peraturan organisasi yang mewajibkan kalian (kader, red) menyetor uang kepada DPP saat itu," kata Darmizal.

Terkait hal itu, ia menilai seharusnya dewan pimpinan pusat Demokrat yang mengeluarkan dana untuk operasional partai di daerah.

"DPP yang seharusnya mengeluarkan uang untuk daerah-daerah. Mereka yang berdarah-darah untuk partai," tuturnya.

Ia pun meyakinkan kepada seluruh kader Partai Demokrat bahwa hal itu tidak akan lagi pernah terjadi.

Menurut Darmizal, Moeldoko sebagai ketua umum yang baru terpilih lewat KLB di Deli Serdang tidak akan pernah melakukan hal seperti yang dilakukan DPP tersebut.

"Pak Moeldoko tidak akan seperti itu," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak