Pusdiklat BPKP Ciawi Dijadikan Tempat Isolasi Untuk Pasien OTG

Pemerintah Kota Bogor jadikan Pusdiklat Kampus 2 Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Ciawi, Kabupaten Bogor, dijadikan sebagai pusat isolasi

Andi Ahmad S
Senin, 15 Maret 2021 | 15:59 WIB
Pusdiklat BPKP Ciawi Dijadikan Tempat Isolasi Untuk Pasien OTG
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno. [Suara.com/Andi Ahmad Sulaendi]

SuaraBogor.id - Pemerintah Kota Bogor jadikan Pusdiklat Kampus 2 Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Ciawi, Kabupaten Bogor, dijadikan sebagai pusat isolasi penanganan pasien covid-19 orang tanpa gejala (OTG).

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno mengatakan, penggunaan BPKP Ciawi pada hari ini, ditandai dengan pemindahan 13 pasien covid-19 OTG di Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Badan Narkotika Nasional (BNN) Lido.

"Di hari ini ada 13 pasien OTG covid-19 yang akan kami pindah, dari PPSDM BNN Lido ke BPKP Ciawi. Karena mulai hari ini, BPKP Ciawi mulai kami gunakan," katanya dikutip dari Ayobogor.com Senin (15/3/2021).

Sejak diresmikan pada Kamis (4/3/2021), Pusdiklatwas BPKP masih melakukan persiapan. Di antaranya melakukan pelatihan sumber daya manusia (SDM)-nya.

Baca Juga:Bantul Galakkan 3T, Selter Kalurahan Diminta Tampung Banyak Pasien Covid-19

Retno memerinci, jumlah total SDM yang terdiri atas tenaga kesehatan (nakes) dan non-nakes yang beroperasi di Pusdiklatwas BPKP ada 22 orang.

Dengan rincian, empat orang dokter, empat orang perawat, dua orang administrasi, enam orang petugas kebersihan, dan enam orang petugas keamanan.

Dari total 22 orang tersebut, satu orang dokter dan satu orang perawat diantaranya, merupakan petugas pindahan dari pusat isolasi pasien OTG di PPSDM Lido.
“Sisanya rekrutmen baru, sekarang Insyaallah sudah siap semuanya. Pusat isolasi non rumah sakit ini berkapasitas 128 bed," ujarnya.

Sebelum melaksanakan penandatanganan kerja sama, Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto sempat meninjau kondisi fasilitas dari pusat isolasi tersebut.

Menurutnya, fasilitas yang disediakan lebih dari layak serta sangat ideal. Baik dari segi jarak, maupun kesiapan fasilitas. “Kondisinya siap, artinya sudah bisa menerima pasien,” kata Bima Arya, di Pusdiklatwas Kampus 2 BPKP beberapa waktu lalu.

Baca Juga:170 Sekolah di Kabupaten Bogor Mulai Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini