SuaraBogor.id - Ketua Bakorcab Fokusmaker Kabupaten Bogor, Moch Asep Sholihin menilai, mahasiswa dan kalangan muda yang ada di Indonesia sangat rentan terpapar paham radikalisme.
Ungkapan Asep itu ditujukan kepada Zakiah Aini (25), wanita terduga teroris yang tewas saat menyerang Mabes Polri berstatus mantan mahasiswi di sebuah perguruan tinggi swasta di Depok, Jawa Barat.
"Kasus yang terpapar dalam radikalisme ini sudah banyak, memang paling rentan kalangan generasi muda (Seperti mahasiswa), karena masih punya ego yang rentan," katanya, Kamis (1/4/2021).
"Pointnya adalah, kalangan muda ini harus benar-benar menjaga NKRI dan sudah harus saatnya bahwa keamanan dan pertahanan ini sudah menjadi pikiran kalangan muda, ini tugas kita semua. Untuk membentengi diri jangan sampai terpengaruh pemahaman radikal," tegasnya.
Baca Juga:Moeldoko : Hentikan Opini Konspirasi Tidak Berdasar, Justru Memperkeruh
Hal senada diutarakan Wakil Bidang Kerohanian dan Kerukunan Agama Fokusmaker Kabupaten Bogor, Sidik Permana. Dia menegaskan, agar pihak rektor dan dosen yang ada di semua kampus di Indonesia agar memperkuat ideologi kebangsaan.
"Serta menanamkan rasa cinta dan tanah air terhadap bangsa ini, ini sangat penting sekali," tutupnya.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkap jika Zakiah Aini (25), wanita terduga teroris yang tewas saat menyerang Mabes Polri berstatus mantan mahasiswi di sebuah perguruan tinggi swasta di Depok, Jawa Barat.
Listyo mengatakan, saat menempuh semester lima, Zakiah diberhentikan alias drop out oleh pihak kampus.
"Yang bersangkutan (Zakiah Aini) mantan mahasiswa di suatu kasus dan DO (Drop Out) pada semester 5," kata Listyo saat jumpa pers di Mabes Polri, Rabu (31/3/2021) malam.
Baca Juga:Eks Petinggi Jamaah Islamiyah Ungkap Motif Teroris Serang Polisi
Mantan Kabareskrim Polri itu juga menjelaskan jika Zakiah Aini merupakan warga yang tinggal di Jalan Lapangan Tembak, Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur.
Sebelumnya, pelaku penyerangan Mabes Polri yakni Zakiah Aini, dimata para tetanggan dikenal sebagai pribadi yang tertutup.
Penyerang Mabes Polri itu tinggal bersama orang tuanya dan 2 saudara kandungnya. Zakiah Aini merupakan bungsu dari 6 bersaudara.
Lurah Kelapa Dua Wetan Sandy Adamsyah mengatakan, polisi telah menggeledah rumah Zakiah Aini, pelaku penyerangan Mabes Polri, di kawasan Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (31/3/2021) malam.
Dalam penggeledehan itu, polisi disebut mengamankan sejumlah barang. Diantaranya secara surat tulisan tangan.
6 Fakta Zakiah Aini Penyerang Mabes Polri
Seorang wanita melakukan aksi penyerangan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (31/3/2021). Dalam aksi tersebut, wanita bernama Zakiah Aini itu mengacungkan pistol ke arah polisi.
Beruntung, aksi tersebut bisa dicegah polisi. Zakiah langsung tewas di tempat dengan luka tembakan tepat mengenai jantungnya.
Berikut Suara.com merangkum kumpulan fakta Zakiah Aini, pelaku penyerangan Mabes Polri, Kamis (1/4/2021):
1. Buat Surat Wasiat
Zakiah Aini meninggalkan surat wasiat sebelum ia ditembak mati saat beraksi di Mabes Polri.
Dalam surat wasiat tersebut, Zakiah Aini minta keluarganya tidak membanggakan Ahok alias Basuki Tjahaja Purnama, mantan gubernur DKI Jakarta. Zakiah Aini menyebut Ahok kafir.
Awalnya Zakiah Aini meminta maaf ke keluarganya. Zakiah Aini meminta keluarganya tidak meninggalkan sholat dan berharap bisa berkumpul di surga.
Lalu Zakiah Aini meyakinkan sang ibu untuk melakukan aksi teror di Mabes Polri sebagai jalan Islam. Zakiah Aini percaya bisa menuntun keluarganya kalau mati dengan cara seperti itu.
Pesan selanjutnya, Zakiah Aini minta keluarganya tidak menabung di bank karena riba.
"Pesan Zakiah untuk mama dan keluarga, berhenti berhubungan dengan bank (kartu kredit) karena itu riba dan tidak diberkahi Allah," tulis Zakiah Aini.
Zakiah Aini minta sang ibu tidak menjadi dasa wisma yang membantu pemerintah. Zakiah Aini menyebut pemerintah sebagai thagut.
2. Sosok Pendiam
Zakiah Aini dikenal sebagai pribadi yang tertutup. Penyerang Mabes Polri itu tinggal bersama orang tuanya dan 2 saudara kandungnya. Zakiah Aini merupakan bungsu dari 6 bersaudara.
Ketua RT di kediaman Zakiah tinggal, Kasdi mengakui jarang bertegur sapa dan bertemu dengan yang bersangkutan.
"Dia itu diam, diam banget. Jarang itu keluar rumah. Orang saya saja jarang ketemu. Namanya perawan, umur 25, 26 tahun harusnya kan bergaul biar ketemu sama laki-laki kan ya, ini enggak," tuturnya.
3. Sebar Jihad ISIS Lewat Grup WA Keluarga
Sebelum beraksi di Mabes Polri, Zakiah Aini kerap mepaparkan jihad ISIS di grup WhatApps keluarga.
"Ada tulisan masalah bagaimana perjuangan jihad. Kami temukan juga pada saat penggeledahan di rumahnya surat wasiat dan ada kata-kata di WA grup keluarga (bahwa) yang bersangkutan akan pamit," Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Polisi juga menemukan unggahan terakhir di media sosial Instagram sang pelaku yang menampilkan bendera ISIS.
4. Mahasiswi Drop Out
Zakiah pernah tercatat sebagai seorang mahasiswi di Universitas Gunadarma, Depok, Jawa Barat.
Berdasarkan penelusuran Suara.com di laman pddikti.kemdikbud.go.id, Zakiah Aini diketahui merupakan mahasiswa jurusan Akuntansi angkatan 2013 di Universitas Gunadarma dengan nomor induk mahasiswa 29213660.
Dalam riwayat status kuliahnya, dia terdaftar sebagai mahasiswa aktif hanya selama 3 semester dan sudah mengambil 57 SKS.
Kemudian pada semester 4 (genap) tahun 2014, Zakiah Aini tercatat mengambil cuti kuliah, lalu statusnya menjadi non-aktif pada semester 5 (ganjil) tahun 2015.
5. Punya KTA Klub Menembak
Pelaku penyerangan Mabes Polri itu memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) Basis Shooting Club yang dinyatakan sudah dibekukan oleh Persatuan Menembak dan Berburu Seluruh Indonesia (Perbakin).
Dari penelusuran Suara.com, KTA tersebut ternyata dijual bebas di Online Shop, seperti di Tokopedia, Bukalapak dan juga Shopee.
Meski begitu, sebelumnya Anggota Badan Penasihat Persatuan Menembak dan Berburu Seluruh Indonesia, Bambang Soesatyo menegaskan, klub menembak Basis Shooting Club sebagaimana yang tercantum dalam KTA yang beredar sudah lama dibekukan.
"Basis Shooting Club sudah tidak tercatat lagi di Pengprov Perbakin DKI. Sudah lama dibekukan karena tidak aktif," kata Bamsoet.
6. Luka Tembak di Jantung
Pihak RS Polri mengungkapkan penyebab tewasnya Zakiah Aini, penyerang Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Rabu (31/3/2021) sore. Pelaku tewas karena tembakan yang tepat mengenai jantungnya.
Wakil Kepala RS Polri, Kombes Umar Shahab mengatakan, hal ini diketahui setelah pihaknya melakukan otopsi.
Jenazah sudah selesai diperiksa dan dipastikan juga DNA-nya pada Kamis (1/4/2021) dini hari.
"(Tembakan) yang mematikan di jantung," ujar Umar.