SuaraBogor.id - Mie Glosor merupakan makanan khas Boogor. Mie Glosor Bogor biasanya disantap masyarakat saat berbuka puasa di waktu bulan suci Ramadhan.
Tak heran, jika permintaan Mie glosor di pasaran mengalami kenaikan pada bulan suci Ramadhan kali ini.
Eman Sulaeman, salah satu pemilik pabrik Mie Glosor di Kota Bogor mengaku sempat kewalahan menghadapi permintaan pasar pada tahun ini.
Jika pada hari biasa ia hanya memproduksi 3 hingga 5 ton Mie Glosor per hari, pada Ramadan kali ini dituntut untuk dapat memproduksi 40 hingga 45 ton Mie Glosor perhari.
Baca Juga:Fadil Sausu Antusias Sambut Latihan Bali United di Bulan Ramadhan
"Kalau hari biasa, produksinya cuma 3 ton per hari. Itu saat covid-19 yah, kalau sebelum covid-19 biasanya dalam satu hari itu sekitar 5 ton. Kalau Ramadan kali ini bisa 40 sampai 45 ton perhari," katanya, dilansir dari Ayobogor.com -jaringan Suara.com, Sabtu (17/4/2021).
Jika dibandingkan dengan tahun lalu, tahun ini cukup menjanjikan. Sebab harga jual Mie Glosor pada 2021 ini mengalami peningkatan. Dari Rp4 ribu per kilogram pada 2020 kemarin, kini menjadi Rp4,500 per kilogram di tahun ini.
Dalam satu hari, lelaki yang sudah menekuni Mie Glosor sejak tahun 1998 itu, bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah hingga ratusan juta.
"Kalau satu hari produksi 45 ton, tinggal dikalikan saja Rp4500 per kilogram. Mungkin sekitar Rp202 juta per hari," cetusnya.
Untuk memproduksi 45 ton Mie Glosor perhari, pabrik yang berlokasi di Jalan Aryadilaga, Pancasan Baru, Bogor Barat, Kota Bogor tersebut, mempekerjakan 9 hingga 14 pekerja. Mereka akan bertugas mulai dari mencampurkan bahan baku Mie Glosor hingga membungkus dan mengirimkannya ke sejumlah pasar tradisional.
Baca Juga:Jadwal Imsakiyah Karawang Sabtu 17 April 2021
Pria kelahiran 1971 ini bercerita, jika Mie Glosor buatannya hampir didistribusikan di seluruh wilayah Kota dan Kabupaten Bogor.
"80 persen wilayah Kota dan Kabupaten Bogor. Tapi ada juga yang kami kirim ke pasar tradisional di Cianjur dan Cipanas," tutupnya.