SuaraBogor.id - Foto kondisi penjara Habib Rizieq Shihab beredar di media sosial. Ada sejumlah foto terlihat memajangkan ruangan sel yang dihuni eks pentolan Front Pembela Islam (FPI) tersebut.
Kondisi Habib Rizieq pada foto yang beredar itu diunggah oleh akun media sosial di Twitter dengan nama @QaillaAsyiqah.
Pada postingan akun tersebut, dia pun membuat sebuah kicauan yang mengungkapkan rasa mirisnya lantaran melihat ulama sekaligus keturunan Rasulullah SAW yang dimaksud Habib Rizieq diperlakukan seperti itu.
Kemudian akun @QaillaAsyiqah mendoakan agar Habib Rizieq serta para simpatisan alias pendukungnya dijaga selalu oleh Tuhan yang Maha Kuasa. Dia pun berharap agar dalam persidangan Habib Rizieq dimenangkan dan dibebaskan dari jerat hukum yang menimpanya.
Baca Juga:Beredar Foto Kondisi Habib Rizieq Cs di Penjara, Publik: Ya Allah, Miris
Dilansir dari Hops.id -jaringan Suara.com, berdasarkam pada keterangan unggahan tersebut, diduga foto itu diambil pada Senin, 3 Mei 2021.
“Masya’Allah Tabarakallah.. Do’akan selalu beliau (IB-HRS dkk) semoga Allah menjaga & melindungi juga memenangkannya.. Pengadilan Negri JakTim #BebaskanIBHRSdkk (3/May/2021),” kicaunya.
Terlihat dalam foto yang diunggah, Habib Rizieq bersama lima orang lainnya dipenjara di sebuah sel tahanan yang cukup nyaman dan bersih.
Tampak pula pakaian mereka menggunakan gamis panjang berwarna putih, lengkap dengan peci dan sorban berwarna seragam.
Tidak jauh dari mereka terlihat pula karpet hijau mirip yang terdapat di Masjid.
Baca Juga:Soal Wawasan Kebangsaan KPK Isinya Terkait HTI hingga Habib Rizieq
Pada potret lainnya, terlihat pula mereka sedang berpose menghadap kamera. Keenam orang tersebut, termasuk Habib Rizieq berpose sambil tersenyum dari dalam sel jeruji besi.
Diduga kelima orang yang berada di satu tahanan dengan Habib Rizieq tersebut merupakan panitia Maulid Nabi di Petamburan yang kini dijadikan terdakwa.
Sontak postingan tersebut mengundang berbagai tanggapan dari warganet. Beberapa di antara mereka mengaku miris dengan kondisi seorang ulama yang diperlakukan sedemikian rupa.
“Yaaa Allah, miris sedih sakit hati ini rasa y melihat para ulama kita berada di balik tralis besi. Yaa Allah. Aku memohon segera timpakanlah musibah kepada kaum-kaum penzolim sebagai peringatan. Amiin,” balas akun @petanidesa13.
“Gak bisa gue bayangkan gimana matinya orang orang Zholim yang tega melakukan Kezholiman kepada Alim Ulama terlebih lagi kepada Dazuriyat Rasulullah Saw. Celaka dunia akhirat’lah untuk orang orang yang tega melakukan Kezholiman yang luar Biasa ini!,” kata akun @Dorraemon_.
“Yaa Allah, jauhkan hamba dari durhaka pada para ulama, jauhkan hamba dari azab yang akan menimpa,” ujar akun @Kang_akuy.
“Seharusnya pencuri, petampok, pemerkosa yg disana. Bukan ulama. Saya yakin petugas yg kasih karpet ga tega,” imbuh akun @CalmEnrique.
Pada persidang terakhir Habib Rizieq ungkap soal kerumunan Petamburan Sebagaimana diketahui, pada persidangan terakhir Habib Rizieq, dia menyampaikan cerita mengapa massa bisa berkerumun berdesakan dalam acara Maulid Nabi Muhammad dan pernikahan putrinya Najwa Shihab di Petamburan, Jakarta Pusat pada 14 November 2020 lalu.
Menurutnya, semua terjadi kala pembacaan kitab Maulid di momen Mahalul Qiyam.
Hal itu disampaikan Rizieq ketika menjadi saksi terdakwa dalam kasus kerumunan Petamburan dengan 5 panitia acara yang menjadi terdakwanya di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, pada Senin, 3 Mei 2021.
Dalam kesempatan itu, Rizieq mengatakan di depan majelis hakim bahwa awalnya acara Maulid dan pernikahan putrinya berjalan normal dimana massa yang datang ke Petamburan jelang acara masih tertib dan kondusif. Acara pun berlangsung dipenuhi massa yang menjaga jarak dan tak berkerumun.
Sampai kemudian acara dimulai, acara diawali dengan pembacaan kitab maulid Diba. Rizieq menyebut, massa mulai tak terkendali mana kala para pengisi acara dari atas panggung membacakan kitab maulid di bagian Mahalul Qiyam.
Dalam bagian pembacaan Mahalul Qiyam umat memang diwajibkan untuk berdiri. Hal itu, kata Rizieq, membuat massa kemudian tak terkendali berdesakan.
“Saat berdiri itulah, panitia tidak bisa mengendalikan, ternyata yang dari belakang itu mulai maju ke depan. Itu kejadiannya. Padahal sebelum Mahalul Qiyam, semua tertib, semua berjarak, semua pakai masker, semua sesuai protokol kesehatan yang direncanakan dengan panitia,” kata Rizieq dalam sidang.
“Tapi begitu selesai Mahalul Qiyam, karena pada saat berdiri mereka sebagian maju ke depan. Selesai Mahalul Qiyam mereka duduk lagi. Begitu duduk, nah di situlah jarak tidak lagi bisa terjaga,” sambungnya.