PHRI Cianjur Keluhkan Penyekatan dan Larangan Mudik

PHRI Cianjur mencatat, tingkat kunjungan wisatawan dan hunian hotel menurun tajam. hal itu diungkapkan Ketua PHRI Cianjur, Nano Indra Praja saat dihubungi.

Andi Ahmad S
Senin, 10 Mei 2021 | 08:05 WIB
PHRI Cianjur Keluhkan Penyekatan dan Larangan Mudik
Petugas gabungan melakukan penyekatan di rest area Cilaki di Kecamatan Cidaun, Cianjur, Jawa Barat, yang menghubungkan wilayah pantai selatan Jabar mulai dari hari Garut hingga Pangandaran, Sabtu (8-5-2021). ANTARA/Ahmad Fikri

SuaraBogor.id - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Cianjur, Jawa Barat, mengeluhkan imbas adanya penyekatan dan larangan mudik yang diberlakukan secara ketat, membuat tingkat kunjungan wisatawan berkurang.

PHRI Cianjur mencatat, tingkat kunjungan wisatawan dan hunian hotel menurun tajam. hal itu diungkapkan Ketua PHRI Cianjur, Nano Indra Praja saat dihubungi.

Dia mengatakan, tingkat kunjungan menurun tajam hingga 80 persen, baik untuk wisatawan atau tingkat hunian hotel yang tidak lebih dari 20 persen karena banyak wisatawan yang diputarbalikkan di pos penjagaan.

"Wisatawan sulit untuk sampai ke tujuan wisata karena mereka tetap mendapat pemeriksaan di perbatasan atau jalur lain dan dipulangkan petugas. Okupansi hotel di Cianjur kembali terjun ke angka 20 persenan sudah paling bagus," katanya, dilansir dari Antara.

Baca Juga:Menhub Klaim Penyekatan Berlapis Efektif Turunkan Arus Mudik Lebaran

Ia menjelaskan beberapa pekan sebelum masuk puasa, tingkat okupansi hotel sempat mengalami kenaikan menjadi 40 persen karena pelonggaran aktivitas yang diberlakukan pemerintah pusat hingga daerah. Namun okupansi kembali menurun karena penyekatan serentak sebagai bentuk larangan mudik.

"Kami berharap ada kemudahan yang diberikan karena mudik dilarang, wisata tetap buka. Namun saat ini pelaku wisata kesulitan untuk menutup biaya operasional sehari-hari karena sepinya pengunjung akibat terkena imbas penyekatan dan pembatasan di sejumlah perbatasan," katanya.

Sementara itu General Manager Kebun Raya Cibodas (KRC) Teguh Dwiyanto mengatakan meski selama bulan puasa tingkat kunjungan menurun, namun tahun ini ditambah dengan larangan mudik membuat angka kunjungan ke kebun raya menurun tajam yang biasanya bisa mencapai 500 orang, saat ini hanya 50 orang.

"Mungkin tingkat kunjungan akan kembali normal setelah lebaran nanti, karena saat ini penyekatan dilakukan pemerintah untuk memutus rantai penyebaran COVID-19 yang masih terjadi. Tingkat kunjungan didominasi wisatawan lokal karena penyekatan baru tuntas tanggal 17 Mei," katanya.

Ia berharap penyekatan setelah hari raya tidak terlalu ketat seperti saat ini, karena setiap libur hari raya, Kebun Raya Cibodas merupakan destinasi favorit warga dan pendatang untuk menggelar halal bihalal terutama pendatang dari Jabodetabek. [Antara]

Baca Juga:Hari Keempat Larangan Mudik, 1.500 Kendaraan Gagal Masuk Palembang

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini