SuaraBogor.id - Annisa Pohan singgung Islamophobia, hal itu nampaknya menjadi perhatian publik. Bahkan pernyataan Annisa Pohan ditanggapi pengurus Nahdlatul Ulama (NU) DKI Jakarta, Taufik Damas.
Menanggapi pernyataan istri Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) Annisa Pohan yang menyinggung soal buzzer Islamophobia. Taufik Damas menegaskan, bahwa Islamophobia tersebut tidak ada di Indonesia.
“Nyonya, di Indonesia itu tidak ada islamophobia. Masjid banyak. Azan bertalu-talu. Pesantren ribuan. Pengajian tidak terhitung,” ujar Taufik Damas lewat cuitannya di Twitter, disitat Suarabogor.id dari Terkini.id -jaringan Suara.com, Rabu (22/6/2021).
Tak hanya itu, lanjut Kiai Taufik, siaran-siaran agama Islam juga setiap harinya disiarkan oleh stasiun televisi tanah air.
Baca Juga:Annisa Pohan Heran Ada Buzzer Beragama Islam Tapi Islamophobia, Fadli Zon Beri Jawaban
Adapun terkait hal yang dikritik Annisa Pohan dalam pernyataannya soal Islamophobia yakni pakaian dalam film animasi anak Nusa Rara, maka hal itu menurut Taufik sekadar mengingatkan akan budaya Indonesia.
“Siaran agama Islam setiap hari ada di tivi. Kalo pun ada kritik soal pakaian, itu sekadar mengingatkan akan budaya Indonesia,” tutur Wakil Katib Syuriah NU DKI Jakarta ini.
Diketahui, istri Ketua Umum Partai Demokrat AHY Annisa Pohan baru-baru ini menyindir keras para buzzer yang menurutnya Islamophobia lantaran mengkritik film animasi anak bernuansa Islam diduga Nusa Rara.
Ia pun mengaku heran mengapa para buzzer Islamophobia itu mempermasalahkan film bernuansa Islam. Padahal, kata Annisa, mereka juga beragama Islam.
“Kenapa ya buzzer-buzzer itu islamophobia padahal dirinya juga Islam, film animasi berprestasi untuk anak-anak bernuansa islam dengan nilai-nilai positif aja jadi masalah untuk mereka,” tulis Annisa Pohan di media sosial Twitter pribadinya.
Baca Juga:Heboh Ulama 154 Tahun Abah Abuya Syar'i, Dikabarkan Seangkatan dengan Kiai Hasyim Asy'ari
Annisa Pohan juga menilai kehidupan para buzzer itu penuh dengan kecurigaan yang tidak beralasan. Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat untuk menjauhkan diri dari ‘racun’ buzzer Islamophobia tersebut.
“Hidupnya penuh kecurigaan tak beralasan. Sangat negatif. Indonesia bangkit yuk! jauhkan diri dari racun-racun buzzers,” ujarnya.