Karena pada saat itu keadaanya memang sangat, sebagian warga yang diintimidasi terpaksa harus menjadi mata-mata KNIL dan memberikan sejumlah informasi soal keberadaan para pejuang. Karena telah memberikan informasi pada tentara Belanda, seorang warga lokal itu pun terpaksa di eksekusi para pejuang.
Berkat berjuangannya, kini bangsa Indonesia terutama masyarakat Cianjur khsusnya Cianjur selatan dapat merasakan pengorbanan tenaga, keringat, harta hingga nyawa para pejuang.
Namun Ubed putri kedua pejuang Muhammad Uci Soleh, dan Hindun Tuhfi tidak mengetahui jelas perananan hingga pangkat terkahir para pejuang yang telah memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
"Saat itu, yang saya ketahui bapak, memiliki atasan tiga orang. Namun yang paling sering disebutnya serta langsung dibawah perintah Kawilarang," ucap Ubed putri pejuang yang sudah sepuh tersebut.
Baca Juga:Lagu Indonesia Raya: Sejarah, Pencipta, Sikap Khusus, Fakta Menarik
Muhammda Uci Soleh tutup usia pada 83 tahun, tepatnya meninggal pada 20 Agustus 2004, sedangkan pejuang Tuhfi Syamsudin meninggal dunia diusia 73 tahun, wafat di Cianjur pada tahun 1995.
Meski perjuangan serta jasanya amat besar, Muhammad Uci Soleh tidak dimakamkan di tamam makam pahlawan seperti para pejuang lainnya, jasadnya hanya dimakamkan dibelakang kediaman putri keduanya. Sedangkan Tuhfi Syamsudin dimakamkan di TPU Sirnalaya, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur.
Kontributor : Fauzi Noviandi