Serta dua orang fisikawan medik yang merupakan alumni S2 Fisika FMIPA UI, yaitu Indah Lestariningsih, M.Si. (bekerja di RSUD Leuwiliang, Bogor, Jawa Barat) dan M. Roslan Abdul Gani, M.Si. (bekerja di RS Kanker Dharmais, Jakarta).
Proposal proyek penelitian yang saya dan tim ajukan berjudul Establishing Guidelines and Recommendations for Solid State Dosimetry in Diagnostic and Interventional Radiology.
UI akan menjalankan program ini bersama dengan para fisikawan medik dari rumah sakit yang bekerja sama dengan FMIPA UI dalam satu rangkaian riset bersama. Riset ini akan berjalan selama lima tahun dan akan dimulai pendanaannya pada tahun 2022.
"Kegiatan riset yang didanai akan fokus pada pembaharuan protokol internasional mengenai dosimetri radiasi pada aplikasi radiologi diagnostik dan intervensional," ujar Evan, Chief Scientific Investigator (CSI) dalam tim penelitiannya.
Baca Juga:Waspada Potensi Hujan Disertai Angin Kencang Terjadi di Bogor, Depok dan Cianjur
Melalui pendanaan yang diraihnya, fisikawan medik di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) tersebut berharap penelitiannya bisa berkembang menjadi dasar teori dan inovasi yang diharapkan mampu berkontribusi pada keselamatan radiasi untuk pasien, pekerja radiasi, dan masyarakat.
Ketua program studi (Kaprodi) S2 Fisika Medis, Dr. Supriyanto Ardjo Pawiro mengungkapkan rasa syukur atas pencapaian dosen di bawah naungan prodinya. Menurutnya, kualitas dan kuantitas riset dan publikasi ilmiah merupakan indikator penting yang mampu merepresentasikan kualitas sebuah perguruan tinggi.
Bahkan, kata Dr. Supriyanto, hal itu menjadi komponen penting dalam pemeringkatan dan akreditasi perguruan tinggi, sehingga melalui pendanaan riset yang diperoleh ini, ia berharap prodi baru di FMIPA UI yang dipimpinnya tersebut mampu menyumbang poin penting bagi pemeringkatan FMIPA UI di kancah internasional.