Reuni 212, Novel Bakmumin Bilang Punya 'Plan B' Jika Izin Tak Diberi Polda Metro Jaya

Novel Bakmumin mengatakan, sejauh ini pihaknya memang merasa Kepolisian selalu mempersulit agenda mereka

Lebrina Uneputty
Selasa, 09 November 2021 | 12:08 WIB
Reuni 212, Novel Bakmumin Bilang Punya 'Plan B' Jika Izin Tak Diberi Polda Metro Jaya
Suasana aksi reuni 212 di kawasan Monas, Jakarta, Senin (2/12/2019). [ANTARA FOTO/Aruna]

SuaraBogor.id - Wasekjen PA 212 Novel Bamukmin menyatakan acara tahunan reuni 212 yang tahun ini digelar 2 Desember 2021.

Novel Bakmumin mengatakan, sejauh ini pihaknya memang merasa Kepolisian selalu mempersulit agenda mereka.  Pihaknya pun merencanakan rencana cadangan atau Plan B jika izin reuni 212 di Monas tidak diberi Polda Metro Jaya.

“Keputusan kita final mau seperti itu, kopi darat lah. Tapi memang kita dipersulit oleh Polda Metro Jaya, dan aparatur Kepolisian selalu memandang sensitif terhadap gerakan umat Islam,” katanya saat wawancara daring dengan rdsfmsolo dikutip Hops.id, Selasa pagi (09/11/2021)

Pada kesempatan itu, Novel lantas menyinggung rencana berikutnya alias plan B jika Monas sebagai titik tuju massa reuni 212 dilarang alias tak diperbolehkan melakukan kegiatan di sana.

Baca Juga:Ditlantas Polda Metro Jaya: Realisasi Tilang Emisi Bila Pengujian di Atas 50 Persen

Kata Novel, bisa saja kegiatan dilakukan di tempat lain meski bukan di Jakarta. Ini dimungkinkan juga akan dilakukan di sejumlah daerah secara bergiliran. Yang pasti, kegiatan offline harus berjalan.

“Ada plan b, kita bisa cari tempat lain, bukan mesti di Jakarta. Bisa juga kita adakan di daerah lain, jadi tiap tahun beda-beda tempat dan itu bisa terjadi. Paling tidak offline,” katanya.

Novel juga meyakini, walau kegiatan ini tetap ditentang Kepolisian yang selalu memandang sensitif gerakan umat Islam, namun ini adalah jalan kebenaran.

Di satu sisi, Polisi menurutnya juga harusnya bisa melihat bahwa berkumpul bukan berarti anarki.

“Kita semata-mata demi menjaga agama Allah dari kriminalisasi agama, dari dulu sampai sekarang rezim ini kan Islamophobia. Paling tidak kami sudah tunjukan bahwa kami membela agama yang selalu dikriminalisasi,” katanya.

Baca Juga:Koalisi Sipil Desak Negara Jamin Keselamatan Keluarga Veronica Koman

Padahal kata dia, jika Pemerintah atau Kepolisian memandang positif aksi reuni 212, Novel menyebut helatan ini bisa jadi rujukan soal teori bahwa corona sudah hilang.

Dengan begitu, banyak negara yang bisa melihat kalau teori corona sudah hilang itu adalah benar.

“Bahwa corona sudah enggak ada, kumpul-kumpul enggak apa-apa. Jangan ditakut-takuti lagi. Justru reuni 212 di Jakarta itu bisa jadi rujukan daerah yang lain, bahkan bisa jadi rujukan dunia.”

“Karena ini untuk kebaikan bersama, menunjukkan barometer covid sudah sangat landai, dan ini juga sekaligus bisa meyakinkan masyarakat RI bahwa covid sudah selesai,” katanya lagi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini