Hoaks Babi Ngepet Disamakan Kisah Nabi Ibrahim, Kuasa Hukum: Bohong Demi Kebaikan Boleh

Dalam hadits tersebut, Rasulullah menjelaskan bahwa perilaku bohong hanya diperbolehkan bagi umat Islam dalam tiga perkara.

Lebrina Uneputty
Selasa, 16 November 2021 | 17:11 WIB
Hoaks Babi Ngepet Disamakan Kisah Nabi Ibrahim, Kuasa Hukum: Bohong Demi Kebaikan Boleh
Kuasa Hukum Terdakwa Adam Ibrahim dalam perkara hoaks babi ngepet di Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok. [Immawan/Suarabogor.id]

Lebih lanjut, Edison memaparkan, problematika berbohong demi kebaikan pernah dijelaskan oleh Rasulullah SAW dalam hadits yang diriwayatkan Ummu kultsum.

Dalam hadits tersebut, Rasulullah menjelaskan bahwa perilaku bohong hanya diperbolehkan bagi umat Islam dalam tiga perkara.

Pertama, dalam berjihad. Kedua, dalam mendamaikan orang atau kelompok yang sedang bermusuhan. Ketiga dalam menjaga keharmonisan rumah tangga.

Menurut Edison  perbuatan bohong yang dilakukan Nabi ibrahim AS termasuk dalam kategori pertama yakni berjihad.

Alasannya, karena Ia ingin membuktikan bahwa patung yang selama ini disembah kaumnya merupakan benda yang tak layak disembah.

"Hanya Allah SWT saja tuhan yang layak disembah. Patung yang dihancurkan tersebut tidak dapat melindungi dirinya, lantas bagaimana mereka mampu melindungi para penyembahnya," pungkas Edison.

Sebelumnya, terdakwa Adam Ibrahim disidang karena menyebarkan berita bohong tentang penangkapan babi ngepet di Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok pada akhir April 2021. 

Menurut pengakuan Adam, hal tersebut Dia lakukan demi mengatasi keresahan warga yang sering mengaku kehilangan uang. 

Kontributor : Immawan Zulkarnain

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak