Ribuan Warga Kabupaten Bogor Terinfeksi HIV/AIDS

Total yang saat ini dicatat Dinkes Kabupaten Bogor, ada 2.616 kasus hingga akhir September 2021.

Andi Ahmad S
Senin, 06 Desember 2021 | 21:25 WIB
Ribuan Warga Kabupaten Bogor Terinfeksi HIV/AIDS
Ilustrasi HIV/AIDS di Kabupaten Bogor [Yayasan AIDS Indonesia]

SuaraBogor.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor mencatat, bahwa ribuan warga di Bumi Tegar Beriman ini terinfeksi HIV/AIDS.

Total yang saat ini dicatat Dinkes Kabupaten Bogor, ada 2.616 kasus hingga akhir September 2021.

"Secara kumulatif jumlahnya mencapai 2.616 orang. Untuk tahun 2020 kami menemukan sebanyak 398 kasus, sementara tahun 2021 sampai dengan September tercatat sebanyak 374 kasus," ungkap Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Bogor, Adang Mulyana, melunik dari Antara.

Berdasarkan analisa terhadap penularan HIV/AIDA di wilayah Kabupaten Bogor, kasusnya didominasi oleh masyarakat berusia produktif, yakni rentang usia 25 tahun hingga usia 49 tahun.

Baca Juga:Efek Samping Obat Aborsi yang Perlu Diwaspadai dan Berita Kesehatan Menarik Lainnya

Adang menyebutkan bahwa perlu ada upaya bersama dalam meminimalisir kasus penularan HIV/AIDS, seperti yang dilakukan Dinkes Kabupaten Bogor, yaitu melakukan beberapa langkah pencegahan.

Beberapa langkah pencegahan menurut Adang, di antaranya melakukan skrining terhadap populasi berisiko, seperti ibu hamil, pasien TBC, pasien infeksi menular seksual (IMS), dan populasi kunci atau kelompok masyarakat yang rentan terhadap penularan HIV/AIDS.

Kemudian, memberikan alat kontrasepsi berupa kondom kepada wanita pekerja seks komersial, juga memberikan jarum suntik steril kepada komunitas pengguna napza suntik atau penasun sebagai langkah persuasif.

"Kami juga melaksanakan penyuluhan di sekolah terkait HIV, lalu pertemuan lintas sektor oleh Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) dan skrining pada warga binaan pemasyarakatan. Kemudian menyebarkan edukasi dan informasi ke masyarakat," terang Adang.

Sementara, Ketua KPA Kabupaten Bogor, Sugara mengaku gencar melakukan sosialisasi demi tercapainya target akhiri epidemi HIV/AIDS pada tahun 2030.

Baca Juga:Rasa Syukur dan Optimisme Berdampak Baik pada Kesehatan dan Mental

Dirinya menilai, kunci dari meminimalisir penularan tersebut yakni dengan dikuatkannya kolaborasi antarlembaga.

"Kolaborasi itu harus dilakukan dengan semua pihak termasuk pemerintah pusat, daerah, swasta dan seluruh masyarakat, sehingga upaya pencegahan dan pengendalian ke depan bisa terselesaikan dan target ending HIV/AIDS pada 2030 mendatang tercapai," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini