17. Sultan Aliyudin II (1803-1808)
18. Sultan Maulana Muhammad (1808-1813)
Masa Kejayaan
Masa kejayaan Kerajaan Banten terjadi pada masa kepemimpinan Sultan Ageng Tirtayasa berkuasa. Selama memimpin, ia berhasil mempertahankan wilayah Banten yang sangat besar di tengah banyaknya kepentingan bangsa asing di Indonesia saat itu.
Baca Juga:Mengenal Kota Serang, Ibu Kota Provinsi Banten
Demi mempertahankan kekuatan, Kerajaan Banten membuka peluang perdagangan dengan semua pihak. Sultan Ageng Tirtayasa membuka lahan persawahan baru, membuat sistem irigasi, hingga meminta Syaikh Yusuf untuk menjadi pemimpin keagamaan di Banten.
Sultan Ageng merupakan sosok pemberani. Segala bentuk monopoli penjajah Belanda ditolak dan bahkan menyerang loji Belanda di Indramayu.
Keruntuhan
Kerajaan Banten runtuh atau mengalami kemunduran setelah Sultan Ageng Tirtayasa diturunkan dari raja dan digantikan Sultan Haji. Selama memimpin, Sultan Haji memberikan konsesi besar kepada VOC di Lampung, memonopoli lada dan pembiayaan perang.
Sejak saat itu, Kerajaan Banten tidak mempunyai kekuasaan di bidang perdagangan. Raja hanya berdiri sebagai simbol kerajaan saja, tidak lebih. Kondisi seperti ini berlangsung hingga 1813, dan pada akhirnya Kerajaan Banten dibubarkan oleh Kolonial Belanda.
Baca Juga:Apa Provinsi Paling Barat di Pulau Jawa?
Adapun peninggalan Kerajaan Banten sebagi berikut: