“Untukmu agamamu, dan untukku agamaku” - Q.S. Al-Kafirun
Surat ini memberikan pesan bahwa umat muslim harus berani dan berprinsip dalam menghadapi orang kafir.
Tunjukkan bahwa umat Islam tidak bisa disamakan dengan mereka. Agama Islam juga tidak dapat ditukar-tukar maupun ditawar-tawar. Surat ini menjadi pembeda antara umat Islam dan kafir.
Sesuatu yang disembah orang kafir, diikuti, diagungkan bukanlah agama Islam.
Baca Juga:Surat Ali Imran Ayat 159: Bacaan Latin, Arti dan Tafsirnya
Isi pokok surah Al-Kafirun yaitu pernyataan tegas bahwa Tuhan yang disembah Nabi Muhammad SAW dan pengikutnya tidaklah sama dengan tuhan yang disembah oleh orang-orang kafir dan larangan pencampuran atau kerjasama dalam ibadah atau keyakinan.
Surat ini juga merupakan surat yang paling ditakuti oleh Iblis. Menurut riwayat Ibnu Abbas, surat ini ditakuti karena surat ini merupakan tauhid dan pembebas kemusryikan.
Jika seorang muslim rutin membaca surat Al Kafirun, dirinya akan bebas dari kemusrikan. Seperti dalam hadis Rasulullah bersabda, “Bacalah Qul ya Ayyuhal kafiruun kemudian tidurlah di akhirnya, sesungguhnya ayat tersebut membebaskan dari kemusryikan.”
Selain itu, surat ini juga mengajarkan toleransi umat beragama. Ayat terakhir berarti “Untukmu agamamu dan untukku agamaku.” Maksudnya dengan keyakinan kepada Allah, umat Islam harus berprinsip dan menghargai agama lain juga.
Mereka tidak sama dengan umat Islam begitupun sebaliknya. Surat Al Kafirun menjadi suatu penyemangan dan membangun kekuatan agar umat muslim tidak gentar melawan kekafiran.
Baca Juga:Pria yang Dulu Usulkan Hapus 26 Ayat Al Quran Kini Peluk Agama Hindu
Demikian penjelasan lebih lanjut terkait surat Al Kafirun beserta pelafalan ayat dan arti serta asbabun nuzulnya. Dengan memahami surat ini, umat Islam diharapkan dapat menerapkan prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang ada di surat ini.
Kontributor : Annisa Fianni Sisma