Namun, semua doa tersebut tidak harus dilakukan setiap ingin membaca kalimat tahlil. Doa tahlil yang utama adalah Laa ilaa ha illallah yang artinya “Tiada Tuhan selain Allah”. Kalimat ini merupakan kunci surga dan dapat menolong seseorang dari siksa neraka. Rasulullah pernah mengatakan kepada muadzin bahwa ia bebas dari neraka setelah muadzin mengatakan Asyhadu alla ilaha illallah. Selain itu Rasulullah pernah bersabda bahwa Barangsiapa yang akhir perkataannya sebelum meninggal dunia adalah “la ilaha illallah,” maka ia akan masuk surga. (HR. Abu Daud, No. 1621).
Kalimat Laa ilaha illallah merupakan dzikir yang paling utama. Ketentuan tersebut berdasarkan sabda Nabi Muhammad SAW yang memiliki terjemahan, “Barangsiapa mengucapkan “laa il aha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ’ala kulli syay-in qodiir” (Artinya: Tidak ada sesembahan yang berhak disembah dengan benar kecuali Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya kerajaan dan segala pujian. Dia-lah yang Maha Kuasa atas segala sesuatu) dalam sehari sebanyak 100 kali, maka baginya sama seperti sepuluh budak (yang dimerdekakan), dicatat baginya 100 kebaikan, dihapus darinya 100 kejelekan, dan dia akan terlindung dari setan dari siang hingga sore hari, serta tidak ada yang lebih utama darinya kecuali orang yang membacanya lebih banyak dari itu. (HR. Bukhari, No. 3293).
Demikian urutan doa tahlil, makna, keutamaan, dan hakikatnya. Doa tahlil merupakan dzikir yang paling utama karena dapat menolong seseorang dari neraka dan membuka 8 pintu surga. Membaca tahlil sama seperti mendapatkan pahala dari pembebasan 100 budak, dihapus 100 dosanya dan ditambah 100 kebaikan. Oleh karena itu, memperbanyak bacaan tahlil akan membawa banyak kebaikan dan keberkahan pula.
Kontributor : Annisa Fianni Sisma