SuaraBogor.id - Kasih ibu kepada beta Tak terhingga sepanjang masa itulah sepenggal lirik lagu dari Kasih Ibu yang menggambarkan betapa besarnya kasih sayang seorang ibu kepada anaknya.
Rasa kasih sayang itu, dibuktikan oleh Nenek Asiah (79) yang merawat seorang anaknya yang lumpuh sejak lahir selama 28 tahun di Kampung Mariuk, RT06/04 Desa Mekarjaya, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur.
Nenek Asiah dengan ikhlas merawat anaknya, Midah yang berusia 28 tahun, setelah sang suami meninggal dunia beberapa waktu lalu, Rabu (22/12/2021).
Di usia yang sudah tua itu, Nenek Asiah dengan telaten merawat Midah mulai dari menyuapi makan, memandikannya, dan mengenakan baju tanpa lelah setiap harinya.
Baca Juga:Selamat Hari Ibu, Aubry Beer dan Bundanya Berbisnis SPBU
Tidak ada kasur empuk, maupun karpet megah yang nyaman dan selimut yang tebal untuk Midah berbaring, namun hanya alas tipis, dan selembar kain batik yang menutupinya.
Mak Asiah sapan akrabnya dan Midah tinggal disebuah rumah panggung berlapis bilik yang sudah mulai merapuh, bahkan angin yang berhembus dari luar masih terasa didalam rumahnya.
Selain itu, di dapurnya hanya ada tungku sederhana, bahkan ketika akan masak Mak Asiah terpaksa harus mencari kayu bakar ke hutan yang tidak jauh dari kediamannya.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Nenek Asiah pun harus menjadi sebagai buruh tani mulai dari pagi hingga siang siang dengan upah yang tidak seberapa besar. Midah pun terpaksa harus ditinggal sendrian di rumah.
Nenek Asiah mengisahkan, saat dirinya pergi ke sawah dan meninggalkan Midah seorang diri. Anak kesayangannya itu sempat mengalami celaka, karena masuk ke dalam tungku pembakaran didapur.
Baca Juga:Tujuh Hari Laura Anna Meninggal Dunia, Keluarga Gelar Kebaktian dan Tahlilan
Beruntung Midah tertolong, karena saat itu ada seorang tetangganya yang betulan melawati rumah Nenek Asiah. Akibatnya Midah mengalami luka bakar dibagian punggung, pundak dan siku tanganya.
"Kantos pas harita, Midah ku emak ditingalkeun ka Sawah, pas ditingalkeun anjeun na ngesod ka dapur teras gebis lebeut kanu hau, (Waktu itu Midah sempat ditinggal ke Sawah, ketika ditinggal sendirian, dirinya merangkak ke dapur lalu jatuh dan masuk tungku)," kata Nenek Asiah
Itulah bukti gambaran nyata kasih sayang seorang ibu kepada anaknya. Nenek Asiah tidak pernah pamrih, ia sangat ikhlas saat merawat Midah setiap harinya.
Sementara itu, Kepala Desa Mekarjaya Ahmad Saepudin, mengatakan Nenek Asiah masuk dalam kategori warga miskin ekstrim. Dan telah mendapatkan bantuan BLT DD sejak 2020 lalu.
"Iya benar, nenek itu sudah merawat anak yang lumpuh selama 28 tahun lalu sendirian. Dan saya pastikan Nenek Asiah telah mendapatkan batuan dari pemerintah desa, sedangkan dari Dinas Sosial dan Pemkab Cianjur tidak ada," kata dia saat dihubungi SuaraBogor.id.
Pihaknya berharap, Pemkab Cianjur dan Dinas terkait untuk segera memberikan bantuan kepada Nenek Asiah. Karena warganya itu belum dan tidak pernah mendapatkan program batuan yang bersumber dari Pemkab Cianjur dan Dinas terkait.
Kontributor : Fauzi Noviandi