SuaraBogor.id - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha dianggap terkesan kembali menyindir Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Hal itu diketahui dari video berdurasi 1 menit 25 detik yang diunggah Giring melalui akun @Giring_Ganesha pada Sabtu (22/1/2022) malam.
Dalam video tersebut, tampak Giring mengajak warga yang tinggal di sekitar Jakarta International Stadium (JIS) untuk bernyanyi bersama.
Di video yang dibagikan pada akun Giring di Twitter itu, mereka bernyanyi di perkampungan dengan latar belakang JIS yang megah.
Baca Juga:Muncul Nama Anies Baswedan, Golkar Tegaskan Usung Airlangga Hartarto Capres 2024
Mereka menyanyikan lagu Laskar Pelangi milik grup band Nidji yang dahulu digawangi Giring.
Seusai bernyanyi, Giring lalu mengajak warga berdoa agar panjang umur hingga diberikan kemudahan rezeki.
"Semoga rezeki kita rezeki halal, bukan uang korupsi," kata Giring.
Giring juga menuliskan keterangan bahwa sound system terbaik di dunia adalah suara rakyat, tidak perlu gunakan uang triliunan.
"Sementara masih ada mereka yang terlupakan dan terpinggirkan oleh ambisi Firaun yang gemar mengundang orang terpandang di pestanya," tulis Giring.
Baca Juga:Biadab! Driver Ojol Rudapaksa Anak Disabilitas di Caringin Bogor, Keluarga Polisikan Pelaku
Sebelumya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menanggapi pernyataan kritik Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha lewat cuitannya beberapa waktu yang lalu tentang Formula E di Ancol, Jakarta.
Secara gamblang, melalui akun YouTube Total Politik, Anies mengaku kasihan pada Ketua Umum PSI itu.
"Kasihan juga waktunya longgar betul. Kalau kita-kita yang agak sibuk ini tidak cukup waktunya untuk keliling-keliling tidak perlu," kata Anies, melansir Antara.
"Kalau kita menyampaikan kritik harus berdasarkan fakta bukan fiksi, apalagi fitnah. Kalau mau kritik pakai fakta, sehingga bagi yang mendengarkan itu berfaedah," ucapnya.
Anies menilai, terlalu banyak spekulasi berkembang terkait Formula E yang lokasinya sudah diputuskan di Ancol, Jakarta Utara.
"Jadi sebetulnya yang kita kerjakan itu hal-hal yang prosedur biasa, tapi terlalu banyak spekulasi dan kita ini seringkali membahas spekulasi," imbuhnya.