Ridwan Kamil Dilirik Banyak Partai Untuk Maju di Pilpres 2024

Pria yang akrab disapa Kang Emil ini diketahui sudah dilirik oleh berbagai partai, sebelumnya datang tawaran bergabung di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Andi Ahmad S
Selasa, 25 Januari 2022 | 14:41 WIB
Ridwan Kamil Dilirik Banyak Partai Untuk Maju di Pilpres 2024
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melakukan seni pencak silat saat peresmian Alun-Alun Garut di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Minggu (23/1/2022). [ANTARA/HO-Diskominfo Garut]

SuaraBogor.id - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sudah memastikan diri untuk maju dalam pemilihan presiden (Pilpres 2024) mendatang.

Pria yang akrab disapa Kang Emil ini diketahui sudah dilirik oleh berbagai partai, sebelumnya datang tawaran bergabung di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Kini, Ridwan Kamil kembali mendapat sinyal dari Partai Amanat Nasional (PAN). Waketum PAN, Viva Yoga Mauladi menyambut baik kesiapan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (RK) untuk maju dalam pemilihan Presiden 2024.

"Kang Ridwan Kamil Gubernur Jawa Barat di beberapa hasil lembaga survei memiliki popularitas dan elektabilitas yang cukup bagus untuk berkompetisi di Pilpres 2024 ini menjadi modal untuk Kang Emil untuk berkiprah dalam proses politik selanjutnya," ujarnya kepada wartawan, Selasa (25/1/2022).

Baca Juga:Kerap Bikin Kontroversi, Legislator PDIP Anggap Permintaan Maaf Edy Mulyadi usai Hina Kalimantan Sangat Tidak Sopan

Menurutnya, Ridwan Kamil dan PAN telah memiliki kedekatan hingga kecocokan visi-misi. Tidak hanya itu, PAN juga telah menganggap RK sudah seperti keluarga sendiri.

"Menurut saya Kang Emil itu rasanya at home apabila berada di lingkungan PAN karena kita sudah anggap sebagai saudara sendiri," kata Viva Yoga.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Bima Arya menyebut, partainya melirik empat tokoh eksternal untuk pemilihan presiden 2024.

Keempat tokoh itu hadir dalam Workshop Nasional PAN di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali awal pekan lalu.

Mereka adalah Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Baca Juga:Minta Arteria Dahlah Dipecat, Koalisi Masyarakat Penutur Bahasa Sunda Bakal Datangi Markas PDIP Rabu Besok

Bima mengungkapkan partainya tertarik kepada keempat tokoh tersebut lantaran menduduki puncak hasil survei pilpres.

"Mereka yang diambil ini kan karena menduduki puncak survei-survei pilpres 2024," ujar Bima saat ditanya wartawan, Sabtu, 9 Oktober 2021 lalu.

Pria yang juga menjabat sebagai Wali Kota Bogor itu menyebut Ridwan Kamil mempunyai kans dalam Pilpres 2024 menggantikan Jokowi.

Bima menyebut, Emil bisa mewakili generasi X dalam memimpin Indonesia yang notabene pada 2024 diisi 50% generasi millenial dan Z usia kisaran 18 hingga 40 tahun.

"Jadi artinya lebih dari 50% adalah anak-anak muda dibawah 40 tahun, yang harus kita hitung dan harus kita siapkan karena mereka sekarang sedang mentas dan nanti demografi adalah panggung mereka," kata Bima.

Berdasarkan representasi itulah, Bima juga menginginkan agar Ridwan Kamil dapat memimpin Indonesia ke depan.

"Tahun 2024, insyaallah kita doakan pak gubernur sebagai salah satu representasi dari generasi X yang insyaallah akan memimpin bangsa Indonesia kedepan yang saat ini kita doakan juga pak gubernur sukses mengemban amanah hingga di ujung nanti," kata Bima.

Sampai sejauh ini, Bima mengatakan, PAN pun masih terbuka menjalin komunikasi dengan partai lain dalam menentukan calon yang tepat dalam pertarungan politik tersebut.

Bima juga menyampaikan partai berlambang matahari putih itu memiliki tokoh internal yang dijagokan untuk Pilpres 2024, yakni ketua umumnya Zulkifli Hasan, Ketua Dewan Kehormatan PAN Soetrisno Bachir yang saat ini masih mengisi kepemimpinan nasional.

"Tentu pada saatnya PAN akan menentukan, bisa salah satu dari mereka atau bahkan di luar dari mereka, masih panjang," katanya.

Dalam simulasi koalisi parpol yang dilakukan oleh lembaga Politika Research and Consulting (PRC), Ridwan Kamil menjadi tokoh yang paling diterima untuk menjadi calon presiden (capres) dalam semua poros koalisi partai politik kemungkinan terbentuk pada Pilpres 2024.

Sebelumnya, survei simulasi yang dirilis lembaga Politica Research and Consulting (PRC) dan Parameter Politik Indonesia (PPI) menempatkan paslon Ganjar-RK unggul elektabilitas 32,1 persen. Sedangkan, Prabowo-Puan di posisi kedua dengan 25,7 persen, dan Anies-AHY 23,7 persen.

Ini deretan partai politik yang sudah siap atau yang memberikan sinyal dukungan:

1. PKB

Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengatakan partainya membuka pintu lebar untuk Ridwan Kamil bergabung. Bagi PKB, prinsipnya pemikiran Ridwan Kamil searah dengan cita-cita PKB.

2. PKS

Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menyebut partainya memiliki kedekatan dengan Ridwan Kamil.

Apakah berarti PKS akan mendukung Ridwan Kamil maju ke pemilu presiden, Mardani mengatakan partainya selalu berkomunikasi dengan berbagai pihak.

PKS mengapresiasi keberanian Ridwan Kamil menyatakan secara terbuka maju ke pemilu presiden dan wakil presiden.

3. PAN

Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga juga mengatakan partainya, khususnya Zulkifli Hasan, dekat dengan Ridwan Kamil.

“Ketua Umum PAN Bang Zulkifli Hasan dan Kang Emil adalah sohib dekat, teman dekat sejak lama. Makanya bagi PAN, Kang Emil kita anggap bukan orang lain, tetapi sudah menjadi saudara sendiri,” kata Viva.

PAN dan Ridwan Kamil, kata Viva, sudah beberapa kali berdialog untuk membicarakan masa depan bangsa dan pemikiran Ridwan Kamil dianggap cocok dengan platform PAN.

“Makanya menurut saya, Kang Emil merasa at home bersama Bang Zul dan PAN,” katanya.

Viva mengatakan Ridwan Kamil seorang tokoh yang memang memiliki elektabilitas baik dan berpotensi masuk radar utama menjelang pemilu presiden dan wakil presiden.

4. PPP

Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani dengan senang hati menyambut Ridwan Kamil jika bersedia bergabung ke PPP.

“PPP membuka pintu lebar untuk Kang Emil bergabung. Insya Allah kalau di PPP orang dengan kapasitas seperti Kang Emil akan langsung menjadi elit partai dan tidak banyak berkompetisi dengan kader-kader PPP lain,” kata Arsul.

Arsul memuji Ridwan Kamil sebagai seorang figur intelektual.
“Ini bisa dibandingkan dengan partai-partai lain yang orang-orang dengan background seperti itu sudah banyak sehingga harus terjadi kompetisi internal yang ketat lebih dulu untuk bisa tampil yang di depan dan menjadi ‘primus interpares,” katanya.

“RK pernah kami undang di Munas Alim Ulama PPP di Semarang 3 bulan lalu, artinya dia termasuk yang diamati PPP,” ujarnya.

5. PDIP

Pengamat politik M Jamiludin Ritonga menilai PDIP melirik Ridwan Kamil sebagai calonnya di Pilpres 2024.

Penilaian pengamat politik dari Universitas Esa Unggul itu didasarkan pada lokasi dimana Ridwan Kamil menyatakan diri siap maju di Pilpres 2024, yakni saat di Bali.

Bali sendiri saat ini jadi basis massa suara PDI Perjuangan di ajang pemilu. Jamiluddin melihat, kemungkinan PDIP melirik Ridwan Kamil sebagai calon wakil presiden (cawapres), berduet dengan Puan Maharani sebagai capres.
“Ada kemungkinan Ridwan akan berduet dengan Puan Maharani. Hanya saja peluangnya untuk cawapresnya Puan,” ujarnya.

Kata dia, deklarasi Ridwan Kamil di awal 2022 menguntungkan karena Gubernur Jabar itu punya waktu panjang untuk meningkatkan elektabilitas.

“Jadi, Ridwan Kamil akan melakukan kerja-kerja politik yang lebih intensif sehingga saat mendekati Pilpres 2024 elektabilitasnya sudah sesuai yang ditaregtkan. Hal itu berpeluang diperolehnya bila sejak awal menyatakan sebagai capres,” pungkasnya.

Sementara itu, pengamat politik Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Prof Karim Suryadi menilai, keputusan Ridwan Kamil (RK) maju karena ada kans cukup kuat dalam kontestasi.
“Dalam survei capres yang digelar beberap lembaga, RK kerap masuk empat besar. Padahal RK masih fokus menjalankan tugas sebagai Gubernur Jabar. Inilah realitas politik yang sulit dihindari RK,” ujar Prof Karim pada media, Kamis (20/1/2022).

Prof Karim mengatakan, ada tiga hal yang menjadi alasan Ridwan Kamil sulit mengelak dari realitas politik yang terjadi saat ini.

Pertama, nama Ridwan Kamil yang selalu muncul di papan atas survei berjalan dengan sendirinya.

Padahal, Ridwan Kamil belum melakukan langkah-langkah khusus untuk mendongkrak popularitasnya.

“RK boleh dibilang belum melakukan langkah khusus menuju pilpres, tapi potensi elektoralnya cukup signifikan. Buktinya meski belum masang baliho capres, tapi popularitasnya melampaui mereka yang sudah lama nongkrong di baliho,” kata Guru Besar UPI itu.

Kedua, kata dia, sebagai Gubernur Jabar, pria yang akrab disapa Emil itu punya modal elektoral yang nyata.

“Lebih-lebih keterwakilan masyarakat Jabar di tingkat nasional menjadi keprihatinan masyarakat Jabar umumnya,” katanya.

Sebagai kendaraan bagi calon pemimpin negara, kata dia, partai politik (parpol) diminta untuk membuka ruang selebar-lebarnya dengan membuka sistem rekrutmen bagi siapa saja pemimpin yang mempunyai kapasitas dan kualitas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini