PAN dan Ridwan Kamil, kata Viva, sudah beberapa kali berdialog untuk membicarakan masa depan bangsa dan pemikiran Ridwan Kamil dianggap cocok dengan platform PAN.
“Makanya menurut saya, Kang Emil merasa at home bersama Bang Zul dan PAN,” katanya.
Viva mengatakan Ridwan Kamil seorang tokoh yang memang memiliki elektabilitas baik dan berpotensi masuk radar utama menjelang pemilu presiden dan wakil presiden.
4. PPP
Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani dengan senang hati menyambut Ridwan Kamil jika bersedia bergabung ke PPP.
“PPP membuka pintu lebar untuk Kang Emil bergabung. Insya Allah kalau di PPP orang dengan kapasitas seperti Kang Emil akan langsung menjadi elit partai dan tidak banyak berkompetisi dengan kader-kader PPP lain,” kata Arsul.
Arsul memuji Ridwan Kamil sebagai seorang figur intelektual.
“Ini bisa dibandingkan dengan partai-partai lain yang orang-orang dengan background seperti itu sudah banyak sehingga harus terjadi kompetisi internal yang ketat lebih dulu untuk bisa tampil yang di depan dan menjadi ‘primus interpares,” katanya.
“RK pernah kami undang di Munas Alim Ulama PPP di Semarang 3 bulan lalu, artinya dia termasuk yang diamati PPP,” ujarnya.
5. PDIP
Pengamat politik M Jamiludin Ritonga menilai PDIP melirik Ridwan Kamil sebagai calonnya di Pilpres 2024.
Penilaian pengamat politik dari Universitas Esa Unggul itu didasarkan pada lokasi dimana Ridwan Kamil menyatakan diri siap maju di Pilpres 2024, yakni saat di Bali.
Bali sendiri saat ini jadi basis massa suara PDI Perjuangan di ajang pemilu. Jamiluddin melihat, kemungkinan PDIP melirik Ridwan Kamil sebagai calon wakil presiden (cawapres), berduet dengan Puan Maharani sebagai capres.
“Ada kemungkinan Ridwan akan berduet dengan Puan Maharani. Hanya saja peluangnya untuk cawapresnya Puan,” ujarnya.
Kata dia, deklarasi Ridwan Kamil di awal 2022 menguntungkan karena Gubernur Jabar itu punya waktu panjang untuk meningkatkan elektabilitas.
“Jadi, Ridwan Kamil akan melakukan kerja-kerja politik yang lebih intensif sehingga saat mendekati Pilpres 2024 elektabilitasnya sudah sesuai yang ditaregtkan. Hal itu berpeluang diperolehnya bila sejak awal menyatakan sebagai capres,” pungkasnya.
Sementara itu, pengamat politik Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Prof Karim Suryadi menilai, keputusan Ridwan Kamil (RK) maju karena ada kans cukup kuat dalam kontestasi.
“Dalam survei capres yang digelar beberap lembaga, RK kerap masuk empat besar. Padahal RK masih fokus menjalankan tugas sebagai Gubernur Jabar. Inilah realitas politik yang sulit dihindari RK,” ujar Prof Karim pada media, Kamis (20/1/2022).