Kumpulan Hadits Shahih Tentang Bulan Rajab, Kisah Keutamaan Bulan Rajab dan Penyempurna Puasa

Ada keistimewaan seperti diucapkan Nabi Muhammad SAW.

Pebriansyah Ariefana
Kamis, 17 Februari 2022 | 19:25 WIB
Kumpulan Hadits Shahih Tentang Bulan Rajab, Kisah Keutamaan Bulan Rajab dan Penyempurna Puasa
Ilustrasi puasa, muslim berdoa, niat puasa, makan dan doa buka puasa (Elemen Envato)

SuaraBogor.id - Berikut ini hadits shahih tentang bulan Rajab. Ada keistimewaan seperti diucapkan Nabi Muhammad SAW.

Bulan rajab merupakan bulan istimewa oleh umat Islam. Ada penjelasan tentang hadist shahih tentang bulan rajab yang menggambarkan keistimewaan Bulan Rajam dibanding bulan hijriah lainnya.

1. Hadits dari Usamah bin Zaid radhiyallahu anhuma

Hadits shahih tentang bulan rajab berikutnya datang dari Usamah bin Zaid radhiyallahu anhuma, yang berkata:

Baca Juga:4 Hadits Shahih tentang Bulan Rajab yang Perlu Anda Ketahui, Bulan yang Penuh Keistimewaan

“Wahai Rasulullah, aku tidak pernah melihatmu berpuasa dalan satu bulan seperti halnya puasamu di bulan Sya’ban?” Beliau menjawab: “Itulah bulan yang dilalaikan manusia yang terletak antara bulan Rajab dan Ramadhan. Ia adalah bulan yang padanya amal perbuatan diangkat kepada Rabb semesta Alam. Dan aku senang seandainya amalku diangkat ketika aku sedang berpuasa.” (Sunan an-Nasa-i, 8/59, no. 2317. Musnad Ahmad, 44/228, no. 20758, hadits hasan)

2. Hadits dari Utsman bin Hakim al-Anshari radhiyallahu anhu

Hadits shahih tentang bulan rajab pertama yang membahas tentang bulan rajab dapat kami sampaikan ialah hadist dari Utsman bin Hakim al-Anshari radhiyallahu anhu, yang berkata:

“Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa hingga kami menyangka beliau tidak berbuka; dan beliau berbuka hingga kami menyangka beliau tidak berpuasa. Aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam menyempurnakan puasa satu bulan penuh kecuali di bulan Ramadhan. Dan aku juga tidak pernah melihat satu bulan yang beliau banyak berpuasa padanya kecuali Sya’ban.” (Shahih Muslim, 6/37, no. 1960. Sunan Abu Daud, 6/406, no. 2075)

3. Hadits dari Anas radhiyallahu ‘anhu

Baca Juga:Bacaan Doa Masuk Pasar Ajaran Nabi Muhammad SAW, Memohon Kebaikan di Lingkungan Pasar

Hadist mengenai bulan rajab yang diriwayatkan oleh Anas radhiyallahu ‘anhu, berbunyi:

“Keutamaan bulan Rajab atas bulan-bulan lainnya seperti keutamaan Al Quran atas seluruh perkataan. Dan Keutamaan bulan Sya’ban atas bulan-bulan lainnya seperti keutamaanku atas seluruh Nabi. Keutamaan bulan Ramadhan seperti keutamaan Allah atas seluruh hamba-Nya.”

4. Hadits dari Abdullah sahaya Asma’ binti Abu Bakar ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anhu

Hadits shahih tentang bulan rajab selanjutnya adalah dari Abdullah sahaya Asma’ binti Abu Bakar ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anhu yang menyampaikan:

“Telah sampai kepada saya bahwasanya engkau telah mengharamkan tiga hal; pakaian yang terbuat dari campuran sutra, pelana sutra yang berwarna merah tua, dan berpuasa di bulan Rajab seluruhnya. Abdullah bin ‘Umar berkata kepadaku; ‘Mengenai berpuasa di bulan Rajab yang telah kamu singgung tadi, maka bagaimana dengan orang yang berpuasa selama-lamanya? Adapun mengenai campuran sutera pada pakaian, maka sebenarnya aku pernah mendengar Umar bin Khaththab berkata; ‘Aku pernah mendengar Rasulullah bersabda: ‘Sesungguhnya orang yang memakai kain sutra, niscaya ia tidak akan mendapat bagian di akhirat kelak.’ Oleh karena itu, saya khawatir kalau-kalau sutera pada kain itu termasuk bagian darinya. Sedangkan mengenai pelana sutra yang berwarna merah tua, maka ketahuilah bahwasanya itu adalah kasur ‘Abdullah yang ternyata berwarna merah tua.Lalu sayapun kembali kepada Asma’ binti Abu Bakar, untuk memberitahukan kepadanya tentang informasi yang telah saya peroleh. Tak lama kemudian ia memperlihatkan kepada saya sebuah jubah kekaisaran yang berwarna hijau dan berkerah sutera, sedangkan kedua sisinya dijahit dengan sutera seraya berkata; ‘Hai Abdullah, ini adalah jubah Rasulullah.’ Setelah itu, ia meneruskan ucapannya; ‘Jubah ini dahulu ada pada Aisyah hingga ia meninggal dunia. Setelah ia meninggal dunia, maka aku pun mengambilnya. Dan dahulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sering mengenakannya. Lalu kami pun mencuci dan membersihkannya untuk orang sakit agar ia lekas sembuh dengan mengenakannya.” (Shahih Muslim, 10/411, no. 3855. Musnad Ahmad, 1/180, no. 176)

Demikian hadits shahih tentang bulan rajab.

(Mutaya Saroh)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini