Bambang Susantono Jadi Kepala IKN, Pengamat Sebut Ahok Lebih Pantas, Ini Alasannya

Adib Menilai mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok lebih layak dari pada Bambang Susantono.

Andi Ahmad S
Selasa, 15 Maret 2022 | 10:49 WIB
Bambang Susantono Jadi Kepala IKN, Pengamat Sebut Ahok Lebih Pantas, Ini Alasannya
Kepala Otorita IKN Bambang Susantono (kiri) dan Wakil Kepala Otorita IKN Dhony Rahajoe menyampaikan pernyataan di Istana Negara Jakarta, Kamis (10/3/2022).

SuaraBogor.id - Presiden Joko Widodo telah menunjuk Bambang Susantono sebagai Kepala Otorita Ibu Kota Negara Baru (IKN).

Menanggapi hal itu, Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul menilai bahwa Bambang Susantono memang cocok untuk menduduki posisi tersebut.

Namun, Adib Menilai mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok lebih layak dari pada Bambang Susantono.

Pasalnya, menurut Adib, Jokowi harus memilih orang yang punya keputusan tegas, tangan besi, dan cepat dengan kondisi sosial politik negara seperti ini.

Baca Juga:Kepala Otorita IKN Sudah Dilantik, Pengamat Sebut Ahok Lebih Pantas karena Alasan Ini

“Saya melihat hal-hal itu ada pada diri Ahok,” kata Adib mengutip dari Warta Ekonomi -jaringan Suara.com, Selasa (15/3/2022).

Adib menilai Bambang memiliki gelar dan belajar di bidang infrastruktur tata kota di Amerika.

Oleh sebab itu, dirinya berharap Bambang bisa melakukan percepatan pembangunan infrastruktur di IKN.

Meski demikian, dirinya mengaku masi ragu dengan parter dari Bambang, yakni Wakil Kepala Otorita IKN Dhony Rahajoe.

Menurutnya, sosok yang dipilih Presiden Jokowi tersebut masih dipertanyakan oleh publik lantaran berlatar belakang sebagai mantan managing director Sinarmas.

Baca Juga:Ritual Kendi Nusantara Disebut Politik Klenik: Suatu Kemunduran Peradaban

“Dhony memang wajib mengundurkan diri dari Sinarmas. Sudah mengundurkan diri saja dipertanyakan, kok,” ujar Adib.

Adib juga mengaku tidak yakin apakah Dhony bisa mereduksi konflik kepentingan.

Namun, dirinya mengatakan bawa pilihan Jokowi tersebut harus dihargai.

“Jokowi memang butuh figur pembangun infrastruktur dan seorang managing director pengembang besar,” tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini