Viral, Kades di Bogor Ngamuk Gara-gara Pelayanan RSUD Leuwiliang, Ini Penyebabnya

Yanuar Lesmana menyampaikan, atas hal tersebut dirinya merasa kecewa atas pelayanan rumah sakit terhadap seorang pasien yang merupakan warganya tersebut.

Andi Ahmad S
Kamis, 17 Maret 2022 | 17:36 WIB
Viral, Kades di Bogor Ngamuk Gara-gara Pelayanan RSUD Leuwiliang, Ini Penyebabnya
Ilustrasi pelayanan publik di RSUD Leuwiliang

SuaraBogor.id - Seorang Kepala Desa di Bogor ngamuk lantaran kecewa terhadap pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Leuwiliang viral di media sosial.

Menanggapi hal tersebut, kades ngamuk yakni Kepala Desa Sadeng Yanuar Lesmana mengatakan, saat itu ada pasien masih dalam keadaan koma dibawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan sempat didaftarkan.

Namun, saat pasien dinyatakan meninggal dunia, dirinya menanyakan perihal mobil ambulance kepada petugas yang ada di rumah sakit sekira pukul 16.00 WIB namun ia merasa tidak dilayani dengan baik.

“Pada waktu itu, 16 Maret 2022, ada warga saya (Yanti) meninggal dunia. Secara SOP, mayat itu tidak boleh dibawa oleh mobil pribadi, harus pakai mobil ambulance dan saat itu kami melihat ada mobil ambulance nongkrong semua,” kata Yanuar Lesmana, kepada wartawan, Kamis (17/3/2022).

Baca Juga:Empat Pembobol Mobil yang Viral di Medsos Ditangkap, Modus Mepet Posisi Parkir

“Bicaranya semua lagi istirahat tidak bisa di ganggu, apa seperti itu pelayanannya,” imbuhnya.

Yanuar Lesmana menyampaikan, atas hal tersebut dirinya merasa kecewa atas pelayanan rumah sakit terhadap seorang pasien yang merupakan warganya tersebut.

Bahkan, dirinya meminta agar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor memberikan tindakan tegas dan mengevaluasi kinerja pelayanan di rumah sakit tersebut.

“Saya sebagai Kepala Desa Sadeng tentunya sangat kecewa terhadap pelayanan RSUD Leuwiliang yang sangat buruk, semoga ini terdengar oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor,” ucapnya.

Menanggapi hal itu, Kasubag Umum RSUD Leuwiliang, Muhtar Lintang membenarkan kejadian tersebut, yang masuk melalui IGD dan sudah dilakukan penanganan awal.

Baca Juga:Kasihan Tapi Ngakak, Seorang Cewek Kepalanya Nyangkut di Papan Harga BBM

“Karena memang emergenci yah, sementara pada saat dilakukan tindakan, keluarga mendaftar, pada saat setelah tindakan itu tidak berhasil, kemudian pasien meninggal. Pada saat itu keluarga pasien yang mendaftar tadi tidak jadi mendaftar sehingga pasien di IGD meninggal tanpa status pasien RSUD dong karena gak daftar tuh dan memang meninggal disitu,” katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak