SuaraBogor.id - Harga minyak goreng mahal membuat semua warga kesulitan, apalagi dampaknya saat ini sangat terasa seperti dirasakan pedagang gorengan dan pedagang kecil lain di Bogor.
Mereka kesulitan mendapatkan minyak goreng curah, sedangkan harga minyak goreng kemasan sudah lebih mahal dari biasanya.
Sejak dicabutnya kebijakan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng, pedagang kecil di Bogor merasakan dampak buruknya.
Mencari minyak goreng murah sudah tidak ada lagi, sedangkan usaha mereka harus jalan, tapi harga jual produk tidak naik.
Baca Juga:Pro Kontra Akun PLN Sarankan Air Fryer Pengganti Minyak Goreng: Atasi Masalah Dengan Masalah
“Gede Dampaknya, Harusnya harga jual nya sudah naek, tapi sulit juga sudah mentok, yang lain rata-rata sudah naik, kemarin membeli minyak di agen bukan ketengan,” ujar Hendar, selaku penjual gorengan di Bogor.
Menurutnya, dampak yang dirasakan sangat besar sehingga membuat ia merasa rugi karena dia khawatir bila menaikan harga gorengan, para pelanggan enggan membeli daganganya.
Sedangkan, pendapat lain datang dari pedagang kecil rumahan yakni Nurohmah, ia mengaku sejak naiknya harga minyak goreng membuat penjualanya merugi.
“Merugikan menurut saya, karena dengan tingginya harga minyak, Mau menaikan harga pun sulit, karena jika dinaikan harganya pembeli berkurang, pedagang merasa dirugikan karena minyak mahal, kita berharap pemerintah kembali menurunkan harga minyak goreng, sehingga dapat lancar kembali,” imbuhnya.
Dia berharap, agar pemerintah dapat memperhatikan rakyat kecil seperti para pedagang yang mengandalkan minyak goreng sebagai produksi dagangannya, untuk kembali menstabilkan harga minyak goreng.
Baca Juga:Sosok Cak Nun Disorot Gara-gara Komentar Megawati Soal Minyak Goreng