Mahkamah Konstitusi Tolak Gugatan Soal Presidential Threshold, Amien Rais dan Partai Ummat Gigit Jari

Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan dari Partai Ummat terkait ambang batas calon presiden atau Presidential Threshold

Galih Prasetyo
Rabu, 30 Maret 2022 | 10:57 WIB
Mahkamah Konstitusi Tolak Gugatan Soal Presidential Threshold, Amien Rais dan Partai Ummat Gigit Jari
Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, Amien Rais melantik DPW Partai Ummat Riau dan DPW Permata Ummat Riau. [Bagus Pribadi/Riauonline]

SuaraBogor.id - Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan dari Partai Ummat terkait ambang batas calon presiden atau Presidential Threshold. Menurut MK alasan penolakan gugatan itu dikarenakan Partai Ummat belum pernah ikuti pemilu.

"Mahkamah partai a quo belum dapat dinyatakan sebagai partai politik peserta pemilu sebelumnya, sehingga tidak terdapat kerugian konstitusional pemohon dalam permohonan a quo," kata Wakil Ketua MK Aswanto mengutip dari Wartaekonomi--jaringan Suara.com, Rabu (30/3/2022).

Pada pertimbangan hukum yang disampaikan majelis hakim, berkaitan dengan kedudukan hukum partai politik dalam mengajukan permohonan pengujian ketentuan perihal ambang batas pencalonan Presiden, dan Wakil Presiden.

Pada Pasal 222 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017, MK mempertimbangkan putusan perkara Nomor 74/PUUVIII/2020 tertanggal 14 Januari 2021.

Baca Juga:Gugatan Partai Ummat Ditolak, MK Beralasan Partai Besutan Amien Rais Itu Belum Pernah Ikut Pemilu

Berdasarkan pertimbangan putusan itu, maka parpol yang memiliki kedudukan hukum mengajukan permohonan pengujian norma Pasal 222 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 adalah partai politik atau gabungan partai pyang sudah pernah menjadi peserta pemilu sebelumnya.

Sedangkan Partai Ummat, dalam hal ini sebagai pemohon adalah partai politik yang baru terdaftar di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).

Selain itu, Partai Ummat belum pernah diverifikasi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), baik administrasi maupun faktual sebagaimana halnya persyaratan menjadi partai politik peserta pemilu.

"Meskipun mahkamah berwenang mengadili permohonan a quo, namun karena pemohon tidak memiliki kedudukan hukum untuk mengajukan permohonan a quo, mahkamah tidak mempertimbangkan pokok permohonan," ujarnya.

Baca Juga:Gugatan Partai Ummat Terkait Ambang Batas Pencalonan Presiden Ditolak Mahkamah Konstitusi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak