1 Ramadhan 1443 Hijriah Hari Minggu 3 April, Kemenag: Muhammadiyah Awal Puasa Besok

Tim Unifikasi Kalender Hijriyah Kemenag Thomas Djamaluddin mengatakan, terkait posisi hilal 1 April 2022 di Jakarta yakni tinggi bulan hanya 1 derajat 42 menit

Andi Ahmad S
Jum'at, 01 April 2022 | 19:19 WIB
1 Ramadhan 1443 Hijriah Hari Minggu 3 April, Kemenag: Muhammadiyah Awal Puasa Besok
Tim pemantau hilal [Antara]

SuaraBogor.id - 1 Ramadhan 1443 Hijriah resmi ditentukan oleh Kementerian Agama RI pada 3 April 2022. Namun, untuk Muhammadiyah sendiri sudah ditetapkan pada Sabtu 2 April 2022 besok.

Tim Unifikasi Kalender Hijriyah Kemenag Thomas Djamaluddin mengatakan, terkait posisi hilal 1 April 2022 di Jakarta yakni tinggi bulan hanya 1 derajat 42 menit

"Dari penuturan asrotonomi, ternyata tinggi bulan itu untuk hanya di Jakarta, 1 derjat 42 menit, kurang dari 2 derajat. Kalau digambarkan posisi hilal itu ada di sebalah kiri 6,4, itu tingginya hanya 2 derajat lebih," ujar Thomas.

"Kemudian elongasi 3 derajat, jadi tidak mungkin hilal yang sangat tipis mengalahkan cahaya syafaq apalagi terlalu dekat dengan matahari," sambungnya.

Baca Juga:Posisi Hilal Awal Ramadhan 1443 H Masih di Bawah Kriteria MABIMS, Awal Puasa 3 April?

Thomas memaparkan posisi hilal saat ini secara umum kurang dari 2 derajat yakni hanya di Sumetera sebagian Jawa. Pasalnya berdasarkan kriteria yang baru tinggi hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.

Dengan demikian, kata dia, hal itu belum memenuhi kriteria penetapan rukyat.

"Kalau pun mggunakan kriteria lama ini hanya sekitar wilayah Jawa dan Sumarera tapi sekarang menggunakan kriteria tinggi minimal 3 derajat. Jadi belum memenuhi kriteria. Di ketinggian 2 derajat itu hanya Jawa dan Sumatera," kata dia

Kata Thomas, berbeda dengan Muhammadiyah yang telah menyatakan bahwa kriteria hilal di Indonesia saat maghrib. Muhammadiyah juga telah mengumumkan 1 Ramadhan jatuh pada Sabtu 2 April 2022.

"Muhammadiyah itu memutuskan Indonesia sudah mememuhi kriteria hilal magrib sehingga muhammadiyah dalam maklumat umumkan 1 Ramadan besok," ucapnya.

Baca Juga:PBNU: Hilal Tidak Berhasil Terlihat, Awal Ramadhan Minggu 3 April 2022

Sebelumnya juga diberitakan, saat ini Kementerian Agama (Kemenag) tengah melaksanakan pemantauan awal Puasa Ramadhan. Namun, Jamaah Pondok Pesantren Mahfilud Duror di Kabupaten Jember, Jawa Timur sudah lebih awal.

Jamaah Pondok Pesantren Mahfilud Duror di Kabupaten Jember itu melaksanakan ibadah Salat Tarawih pada Kamis (31/3/2022) malam.

"Mulai hari ini kami menjalankan ibadah puasa Ramadhan 1443 Hijriah," kata Pengasuh Ponpes Mahfilud Duror KH Ali Wafa di Desa Suger Kidul, Kecamatan Jelbuk, Kabupaten Jember.

Menurutnya penentuan awal puasa di Pesantren Mahfilud Duror berdasarkan kitab salaf Nushatul Majaalis wa Muntahobul Nafaais yang diterapkan sejak tahun 1826, sehingga tidak menggunakan metode hisab dan rukyat seperti yang dilaksanakan pemerintah dan Muhammadiyah.

"Penetapan awal puasa berdasarkan keyakinan yang menggunakan acuan sistem khumasi (dari Bahasa Arab artinya lima/khomsatun) yang berdasarkan pada kitab Nushatul Majaalis karangan Syeh Abdurrohman As Shufuri As Syafi'i yang sudah dijalankan ratusan tahun yang lalu," katanya.

Ia menjelaskan sistem penghitungan khumasi yakni penentuan awal puasa tahun ini bisa dengan cara menghitung lima hari dari awal puasa tahun sebelumnya, sehingga tahun depan juga sudah bisa ditentukan kapan mulai menjalankan jamaah di pesantren yang berada di perbatasan Kabupaten Jember dan Bondowoso itu menjalankan ibadah puasa.

"Awal Ramadhan tahun lalu jatuh pada hari Senin, sehingga tahun ini awal puasa dihitung lima hari mulai Senin, Selasa, Rabu, Kamis, dan hari Jumat ditentukan sebagai awal Ramadhan tahun ini," tuturnya.

Ali Wafa mengatakan Kitab 'Nushatul Majaalis' mengajarkan tentang metode tersebut sudah dipakai sejak pondok pesantren itu berdiri yakni tahun 1826, sehingga pelaksanaannya juga sudah dilakukan selama ratusan tahun dan diikuti oleh santri dan alumni pesantren tersebut dari berbagai daerah.

"Sebagian alumni dan santri yang pulang ke kampung halamannya di luar kota terkadang juga tetap mengikuti puasa yang dilaksanakan Ponpes Mahfilud Duror. Tidak hanya warga Jember, namun sebagian warga Kabupaten Bondowoso juga menjadi jamaah kami," katanya.

Ali Wafa mengakui bahwa Pesantren Mahfilud Duror sering berpuasa lebih awal dibandingkan ketetapan pemerintah melalui sidang isbat karena menggunakan acuan kitab salaf tersebut.

"Kami berharap perbedaan penetapan awal puasa di Pesantren Mahfilud Duror tersebut juga dihargai umat muslim lainnya. Selama ini tidak pernah memicu konflik di kalangan umat Islam," ujarnya.

Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar sidang isbat atau penetapan awal Ramadhan 1443 Hijriah yang berdasarkan pengamatan hilal di seluruh Indonesia, sedangkan Muhammadiyah sudah menetapkan awal ibadah puasa pada Sabtu (2/4)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini