SuaraBogor.id - Rahmat Effendi ditetapkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai tersangka asus tindak pidana pencucian uang (TPPU). Wali Kota Bekasi Nonaktif itu berpeluang untuk dimiskinkan oleh KPK.
Sebelum menetapkan Rahmat Effendi sebagai tersangka, pihak KPK menegaskan bahwa mereka saat ini juga fokus untuk bisa merampas harta kekayaan milik koruptor.
"Menjadi penting aset aset recovery hasil tindak pidana korupsi yang dinikmati oleh para koruptor ini, bisa kita rampas, ya, baik itu melalui uang penganti, ataupun melalui perampasan-perampasan aset," kata Plt Juru Bicara KPK, Ali Fikri.
Mengutip dari data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) di laman elhkpn.kpk.go.id, Rahmat Effendi total memiliki harta sebesar Rp6.383.717.647.
Dari harta dan aset miliknya yang dilaporkan, Bang Pepen begitu sapaan akrabnya punya cukup banyak tanah dan bangunan. Salah satu tanahnya berlokasi di Bogor.
Disebutkan di data elhkpn.kpk.go.id, Pepen memiliki tanah seluas 990 m2 di Kabupaten/Kota Bogor. Disebutkan bahwa tanah itu hasil sendiri dengan nominal sebesar Rp 500.000.000
Ia tercatat memiliki 39 aset tanah dan bangunan dengan nilai sebesar Rp6.346.002.000.
Selain itu, ia juga memiliki empat mobil dengan total Rp810.000.000, dengan rincian mobil Toyota Sedan Crown 2003 seharga Rp165.000.000, lalu mobil Chrysler Cher LTD CONTR 1997 senilai Rp240 juta, mobil Jeep Cheroke 1995 senilai Rp165 juta, dan motor Jeep Cheroke senilai Rp240 juta.
Untuk harta bergerak lainnya yang dilaporkan Pepen yakni sebesar Rp170.000.0000. Kemudian ada kas dan setara kas lainnya senilai Rp610.915.238.
Ia tercatat juga memiliki utang sebesar Rp1.553.199.591. Secara total, Pepen memiliki harta senilai Rp6.383.717.647.