Rektor IPB Prof Arif Satria Bagikan Kabar Duka

Menurutnya, almarhum sudah banyak menghasilkan karya riset dalam bidang kelautan dan perikanan.

Andi Ahmad S
Rabu, 11 Mei 2022 | 06:05 WIB
Rektor IPB Prof Arif Satria Bagikan Kabar Duka
Pakar perikanan dan kelautan Associate Professor Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor (FPIK IPB) University Dr rer.nat Hawis Madduppa, S.Pi, M.Si. ANTARA/HO-IPB

SuaraBogor.id - Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Arif Satria membagikan kabar duka, yakni wafatnya pakar kelautan dan perikanan Dr Hawis H Madduppa.

Saat ini IPB University tengah kehilangan salah satu dosen terbaik. Menurutnya, almarhum sudah banyak menghasilkan karya riset dalam bidang kelautan dan perikanan.

"IPB merasa kehilangan atas wafatnya Pak Hawis Madduppa, salah satu dosen terbaik yang telah banyak menghasilkan karya riset dalam bidang kelautan dan perikanan," katanya, mengutip dari Antara.

Pakar perikanan dan kelautan Associate Professor Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor (FPIK IPB) University Dr rer.nat Hawis Madduppa, S.Pi, M.Si, yang lahir di Sulawesi Selatan 26 Maret 1979 itu wafat pada Selasa (10/5).

Baca Juga:19 Orang Meninggal dan 96 Luka Akibat Lakalantas Selama Musim Mudik dan Arus Balik di Sulawesi Selatan

Selain saat ini menjabat Ketua Jurusan Ilmu dan Teknologi Kelautan (ITK) FPIK IPB University, ia juga Direktur Eksekutif Asosiasi Pengelolaan Rajungan Indonesia (APRI).

Rektor IPB menambahkan bahwa dengan karya-karyanya dalam bidang riset akademik diharapkan dapat menjadi spirit bagi civitas akademika lainnya untuk berbuat yang terbaik.

"Karya-karya beliau kita doakan akan menjadi amal jariyah bagi almarhum dan keluarganya," kata Arif Satria.

Menurut sejawatnya, Ketua Departemen Teknologi Hasil Perairan (THP) FPIK IPB Dr Ronny Nugraha, M.Sc, almarhum dikenangnya sebagai dosen muda inspirasional.

"Pak Hawis itu dosen muda inspirasional, yang menjadi acuan bagi kami, dosen-dosen muda di FPIK. Bukan hanya dalam riset tapi juga dalam hal kepemimpinan," kata doktor lulusan Universitas James Cook, Australia itu.

Baca Juga:Kejaksaan Kejar Mafia Pupuk di Sulawesi Selatan, Masyarakat Diminta Tidak Takut Melapor

Ia menambahkan almarhum dikenal sangat produktif dalam publikasi dan kolaborasi.

"Kami dosen-dosen muda takjub dengan kemampuan beliau yang aktif di berbagai riset dalam negeri dan luar negeri," kata Ronny Nugraha.

Sementara itu, Ketua APRI Ir Kuncoro Catur Nugroho, MM, menyatakan rasa duka yang sangat mendalam atas wafatnya Hawis Madduppa.

"Beliau adalah sosok arsitek dalam pengelolaan perikanan rajungan bersama asosiasi ini sejak awal terbentuk hingga sampai saat ini. APRI begitu identik dengan beliau," katanya.

Berbagai kegiatan APRI bersama almarhum dalam mewujudkan perikanan rajungan yang berkelanjutan dan berketelusuran untuk perikanan rajungan Indonesia terus dibangun hingga saat ini.

"Semoga Allah Subhanahu Wa Taala mengampuni dosa-dosanya, meluaskan alam kuburnya dan amal ibadah beliau diterima serta keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan," katanya.

Sedangkan Direktur Eksekutif APRI sebelum almarhum, Arie Prabawa juga mengenang almarhum sebagai sosok ahli di bidangnya.

"Ya.. beliau yang saya kenal adalah sosok profesional dan 'highly capable' di bidangnya," katanya.

Jenazah Hawis Maddupa usai dishalatkan kemudian dimakamkan di Pemakaman Taman Firdaus IPB, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini