SuaraBogor.id - Beberapa waktu lalu sempat viral di sosial media video yang memperlihatkan keributan antara prajurit TNI dengan supir angkot di Sukabumi, Jawa Barat.
Menurut Komandan Yonif 310 Kidang Kencana Mayor Inf Yudhi Heriyanto, video itu terjadi di depan SPBU Ongkrak, Desa Pamuruyan, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Ahad, 17 Juli 2022 sekira pukul 18.00 WIB.
Dijelaskan oleh Mayor Yudhi, keributan itu terjadi karena kesalahpahaman anggota Yonif 310/KK dengan sopir angkot 09 trayek Cibadak-Cicurug, Kabupaten Sukabumi.
Peristiwa itu bermula saat Yudhi bersama sopirnya yang sama-sama tak berseragam, akan beristirahat di SPBU Ongkrak, sepulang dari Jakarta menuju Markas Yonif 310/KK di Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi.
Baca Juga:Depot Senjata Bantuan AS Di Ukraina Hancur Dibom Rusia, 200 Tentara Diklaim Tewas
"Setibanya di SPBU Ongkrak, kami berniat akan berhenti di rest area SPBU untuk istirahat dan melaksanakan salat Magrib," kata Yudhi mengutip dari Sukabumiupdate--jaringan Suara.com
Saat mobil pribadi yang ditumpangi Yudhi akan berbelok ke area SPBU datang angkot. Mobil pribadi Yudhi dan angkot itu pun saling berhadapan.
Yudhi sempat meminta sopirnya mengalah. Namun, di belakang mobil Yudhi banyak kendaraan lain yang terhalang dan dikhawatirkan menimbulkan kemacetan.
"Enggak tahu gimana ceritanya, dua-duanya turun (sopir Yudhi dan sopir angkot). Terjadi cekcok. Ada teriakan, keroyok, keroyok," ujar Yudhi.
Mendengar teriakan keroyok dan melihat sejumlah sopir angkot lain mendatangi sopirnya, Yudhi bergegas turun dari mobil dan berusaha melerai.
Baca Juga:Ratusan Prajurit TNI Latihan Militer Bersama Tentara AS, Ada Apa?
Yudhi ketika itu sudah mengaku sebagai anggota TNI. Namun tak diketahui siapa yang bicara, Yudhi mengaku mendengar lontaran kalimat kasar yang menyeret nama profesinya.
"Sebenarnya enggak usah saya, bapak-bapak saja manusia, dibilang sebutan kasar bagaimana," kata Yudhi.
Saat cekcok dengan sopir angkot 09 trayek Cibadak-Cicurug tersebut, Yudhi juga mencium bau alkohol. Kemudian, handphone sopirnya jatuh dan ada yang mengambil. Bahkan, hingga sekarang, handphone milik sopir Yudhi belum kembali.
"Saya melerai, didorong-dorong. Semua tidak sadar dan kondisi kalut. Sebenarnya ada yang mau memukul, tapi kita diajarkan bela diri dan bisa menghindar. Akhirnya bisa diselesaikan," ujarnya.
Mendengar keributan ini, anggota Yonif 310/KK yang saat itu akan mengikuti apel malam dengan pakaian dinas lapangan lengkap, secara spontan berdatangan ke lokasi kejadian menggunakan mobil truk komando. Menurut Yudhi, anggotanya tersebut banyak warga Sukabumi dan mendengar isu liar bahwa dirinya alias Danyonif 310/KK dikeroyok.
"Makanya saya masih standby di situ (lokasi kejadian). Saat itu juga permasalahan langsung beres dan anggota kita suruh balik ke Yonif,"
Sementara itu, Dandim 0607 Kota Sukabumi Letkol Inf Dedy Ariyanto menambahkan, permasalahan yang terjadi antara anggota Yonif 310/KK dengan sopir angkot sudah selesai dan kedua pihak menyatakan hanya kesalahpahaman. Dedy menyebut masalah intinya adalah soal kepadatan lalu lintas yang menuntut kesadaran pengguna jalan supaya tidak ada yang dirugikan.
"Sebenarnya, pengeroyokan bukan. Itu semua terjadi spontanitas. Namanya di lapangan, terjadi kesalahpahaman, cekcok, tapi saat itu oleh komandan batalyon sudah langsung dikendalikan dan minta ke anak buahnya untuk kembali. Cekcok diselesaikan oleh komandan dan tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan," kata Dedy.
Sementara itu, Pembina sopir angkot 09 trayek Cibadak-Cicurug, Adang Edi Ridwan, mengatakan belum mengikuti perkembangan kondisi sopir angkot yang terlibat keributan pada Ahad lalu.
Sebab kata Adang, ada 12 paguyuban sopir angkot di sepanjang jalur 09 trayek Cibadak-Cicurug. "Mungkin ada di ketua kelompoknya (paguyuban) masing-masing," kata dia.