Ingatkan Kembali Kisah Nyata di Rutan Mako Brimob Depok, Moeldoko Ajak Pekerja Muda Nonton Film 'Sayap-Sayap Patah'

Langkah tersebut merupakan ajakan agar pekerja muda Kantor Staf Presiden menonton Film "Sayap-Sayap Patah".

Andi Ahmad S
Rabu, 31 Agustus 2022 | 22:00 WIB
Ingatkan Kembali Kisah Nyata di Rutan Mako Brimob Depok, Moeldoko Ajak Pekerja Muda Nonton Film 'Sayap-Sayap Patah'
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. (Dok.KSP)

SuaraBogor.id - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko kembali mengingatkan kisah nyata yakni peristiwa kerusuhan yang terjadi di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua Depok pada 8 Mei 2018.

Langkah tersebut merupakan ajakan agar pekerja muda Kantor Staf Presiden menonton Film "Sayap-Sayap Patah".

Dia mengaku sengaja mentraktir anak-anak muda di KSP untuk memberikan pelajaran tentang memaknai sebuah peristiwa, terlebih selama ini pekerjaan anak-anak muda KSP bersinggungan erat dengan pengambilan keputusan.

"Film ini mengangkat sebuah peristiwa yang diangkat dari kisah nyata. Dengan belajar memaknai peristiwa, mereka akan mendapat 'input' untuk bisa merumuskan kebijakan. Apalagi selama ini pekerjaan mereka berdekatan dengan pengambilan keputusan," kata Moeldoko dalam siaran pers yang diterima.

Baca Juga:Viral Jalan di Depok Berlumpur, Pasha Ungu Ngamuk Hingga Marahi Kontraktor, Ini Tanggapan PLN

Pada kesempatan itu, dia ditemani Produser Eksekutif Film "Sayap-Sayap Patah" Denny Siregar.

Film besutan Rudi Soedjarwo ini mengangkat kisah nyata peristiwa kerusuhan di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua Depok, pada 8 Mei 2018, di mana kala itu para narapidana kasus terorisme melakukan perlawanan dan menyandera 5 petugas Densus 88 Antiteror yang bertugas dan menyebabkan 5 anggota Densus 88 Antiteror meninggal dunia.

Mantan Panglima TNI itu mengakui film yang memotret salah satu anggota Densus 88 Antiteror yang meninggal di saat sang istri tengah hamil anak pertamanya telah mengingatkan dirinya saat menjadi Komandan Lapangan dalam operasi militer di Timor-Timur.

"Saat itu tiga anggota saya meninggal. Sepulang dari operasi di Timor-Timur, saya menghadapi situasi yang sulit saat bertemu istri. Sama dengan adegan di film tadi. Itu situasi yang sangat sulit," kenangnya.

Moeldoko menilai Film "Sayap-Sayap Patah" bisa menjadi media sosialisasi dan edukasi bagi masyarakat, terutama anak-anak muda untuk peduli terhadap sebuah peristiwa yang menyangkut soal kemanusiaan.

Baca Juga:Mengerikan! Pria di Depok Bakar Istri Sendiri Dihadapan Anak, Polisi Sebut Pelaku Kabur

"Siapa pun yang melihat peristiwa yang menyangkut persoalan kemanusiaan harus bisa memaknai peristiwa itu. Ini pelajaran dari film ini," ujarnya. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini