Bikin Merinding, Penampakan Pergeseran Tanah di Bojong Koneng Bogor, 18 Rumah Rusak dan Warga Langsung Diungsikan

Hingga saat ini, kata dia, pergeseran tanah itu pun masih terjadi. Hingga, sejumlah warga diungsikan ke tempat yang lebih aman.

Andi Ahmad S
Kamis, 15 September 2022 | 09:49 WIB
Bikin Merinding, Penampakan Pergeseran Tanah di Bojong Koneng Bogor, 18 Rumah Rusak dan Warga Langsung Diungsikan
Penampakan Pergeseran Tahan di Babakan Madang Bogor [Ist]

SuaraBogor.id - Bencana alam pergeseran tanah terjadi sejak kemarin, Rabu (15/9/2022) terjadi di Kampung Curug RT 01/03 dan RT 01-02/05, Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor.

Staff Kedaruratan dan Logistik (Ratik) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Jalaludin mengungkapkan, bahwa kejadian pergeseran tanah di Bogor tersebut bermula pada jam 11:00 WIB, Rabu (14/9/2022) kemarin.

"Ini disebabkan hujan dengan intensitas tinggi yang cukup lama di wilayah Kecamatan Babakan Madang sehingga mengakibatkan keretakan tanah dari titik awal ke titik akhir retakan Rincian. Kurang lebih 1 kilometer panjangnya," kata dia, Kamis (15/9/2022).

Hingga saat ini, kata dia, pergeseran tanah itu pun masih terjadi. Hingga, sejumlah warga diungsikan ke tempat yang lebih aman.

Baca Juga:Kementerian ATR/BPN Peringatkan PT Sentul City Tak Asal Gusur Warga Desa Bojongkoneng: Jangan Main Bulldozer

"Belum kondusif, untuk saat ini tanah masih bergerak di wilayah tersebut. Listrik sudah di padamkan oleh PLN dan sebagian warga sudah mengungsi ke tempat saudara dan di tempat pengungsian," ungkapnya.

Parahnya pergeseran tanah tersebut juga menyebabkan akses jalan di lokasi bencana itu tidak bisa dilewati oleh kendaraan roda dua dan empat.

"Sementara ada 18 rumah rusak dengan korban terdampak sebanyak 75 jiwa dan untuk fasilitas umum yang terdampak yakni Mushola, Villa dan akses jalan di Kampung Curug," paparnya.

Ia mengaku, pihaknya beserta aparat desa setempat terus memonitoring lokasi bencana tersebut. Sebab, tanah pada lokasi bencana itu masih labil.

"Kita bergantian memonitoring lokasi pergerakan tanah karna struktur tanah yang masih labil, dikhawatirkan apabila hujan turun akan terjadinya pergerakan tanah kembali," ungkapnya.

Baca Juga:Merinding ! Terkuak Fakta Dibalik Misteri Tewasnya Brigair J, Inilah Pengakuan Lima Tersangka yang Sebenarnya

Kontributor : Egi Abdul Mugni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini