SuaraBogor.id - Guru SMAN 1 Dramaga, Kabupaten Bogor memberikan klarifikasi perihal beredarnya kabar pemeriksaan celana dalam siswi, untuk melakukan pengecekan haid.
Pasalnya, pihak sekolah mengaku tidak mengecek atau melihat langsung celana dalam siswinya. Melainkan meraba area sensitif siswi untuk memastikan menstruasi atau tidaknya para siswi itu.
"KPAD sudah melakukan kunjungan ke SMAN 1 Dramaga, guru meminta para siswi tersebut untuk saling memeriksa temannya dengan hanya meraba bagian belakang para siswi itu," kata Komisioner KPAD Kabupaten Bogor, Asep Saepudin Kamis (22/9/2022).
Hal tersebut dilakukan berawal dari pembiasaan sholat dhuha setiap satu bulan sekali yang diikuti seluruh siswa dan siswi, yang lama-kelamaan terlihat bahwa semakin sedikit siswi yang mengikuti kegiatan sholat dhuha tersebut.
Baca Juga:Viral Video Film Dewasa Mirip Jeje Slebew, Ini Klarifikasinya
"Rasa khwatir akan kejujuran anak memicu pihak sekolah untuk mengumpulkan siswi yang mengatakan sedang berhalangan, dan itu hanya guru perempuan yang terlibat, tidak ada guru laki-lakinya," katanya.
Kemudian, untuk memastikan ada yang mengganjal berupa pembalut atau tidak, pihak sekolah meminta siswinya untuk mengecek dengan meraba.
"Jadi tidak benar adanya pemeriksaan celana dalam para siswi tersebut. Pihak sekolah mengatakan hal yang dilakukan murni spontanitas kesiswaan dan para guru melihat semakin sangat banyaknya siswi yang tidak mengikuti kegiatan sholat dhuha," ungkapnya.
Kendati demikian, KPAD menyayangkan perbuatan tersebut. Ia mengaku, pihak sekolah cenderung tergesa-gesa dalam menangani permasalahan ini.
"Sekolah seharusnya tidak langsung melakukan pemeriksaan langsung seperti itu terhadap siswi tersebut, sekolah bisa melakukan pendataan terlebih dahulu terhadap para siswi berupa data siklus menstruasi untuk masing-masing siswi," paparnya.
Baca Juga:Aksi Panggung Dinilai Terlalu Seksi, Pinkan Mambo: Itu Bukan Celana Dalam
Kontributor: Egi Abdul Mugni