Akhirnya Terungkap, KNKT Beberkan Enam Penyebab Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ182

Untuk diketahui, Pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak itu jatuh di Perairan Kepulauan Seribu pada 9 Januari 2021.

Andi Ahmad S
Jum'at, 04 November 2022 | 10:34 WIB
Akhirnya Terungkap, KNKT Beberkan Enam Penyebab Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ182
Penemuan kabel diduga terkait kabar jatuhnya pesawat Sriwijaya Air

SuaraBogor.id - Masih ingat dengan peristiwa kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ182, kini mulai terungkap penyebabnya. Informasi itu disampaikan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Untuk diketahui, Pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak itu jatuh di Perairan Kepulauan Seribu pada 9 Januari 2021.

Ketua Sub-Komite Investigasi Kecelakaan Penerbangan KNKT Nurcahyo Utomo menyampaikan setidaknya ada enam penyebab kecelakaan Sriwijaya Air SJ182 itu berdasarkan hasil investigasi KNKT.

Nurcahyo menyebutkan penyebab itu secara runut saat insiden terjadi.

Baca Juga:Misteri Tragedi Jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182 Terkuak, Ini Hasil Investigasi KNKT

“Dari investigasi ini kami KNKT menyimpulkan bahwa, pertama, tahapan perbaikan sistem auto-throttle belum mencapai bagian mekanikal. Yang kedua, karena thrust lever kanan tidak mundur seusai permintaan autopilot karena hambatan pada sistem mekanikal dan thrust lever kiri mengkompensasi dengan terus bergerak mundur sehingga terjadi asimetri,” kata Nurcahyo, mengutip dari Bogordaily -jaringan Suara.com, Jumat (4/11/2022).

Nurcahyo melanjutkan keterlambatan Cruise Thrust Split Monitor (CSTM) memutus auto-throttle pada saat pesawat terjadi asimetri menjadi penyebab kecelakaan tak bisa dihindari.

Sebabnya, flight spoiler memberikan nilai yang lebih rendah berakibat pada asimetri yang semakin besar.

“Setelah terjadi asimetri, harusnya CTSM bisa menonaktifkan auto-throttle. Namun demikian, terjadi keterlambatan CTSM pada auto-throttle sehingga asimetri menjadi terlebih dan pesawat menjadi belok ke kiri. Terlebih keterlambatan CTSM ini kami yakini karena informasi sudut dari flight spoiler lebih rendah dari yang sesungguhnya sehingga aktivasinya terlambat,” katanya.

Hasil Investigasi Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ182
Selain itu, sebut Nurcahyo, ada complacency atau rasa percaya terhadap sistem automatisasi dan confirmation bias yang berujung berkurangnya monitor oleh pilot terhadap instrumen di pesawat.

Baca Juga:Kecelakaan Maut di Jalan Raya Bojongsari - Ciputat, Pengendara Motor Tewas Terlindas Bus

“Berikutnya, adanya complacency terhadap kepada sistem automatisasi dan confirmation bias adanya informasi yang mendukung opini, telah berakibat dikuranginya monitor pada instrumen sehingga tidak disadari terjadi asimetri dan terjadi penyimpangan penerbangan,” kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini