Ambu Anne Lapor, Kang Dedi Mulyadi Temukan Keluarga Miskin Makan Nasi Dicampur Garam di Purwakarta

Kekinian, Dedi Mulyadi menemukan keluarga di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, yang mengalami kemiskinan hingga harus makan nasi dicampur dengan garam

Andi Ahmad S
Selasa, 08 November 2022 | 15:46 WIB
Ambu Anne Lapor, Kang Dedi Mulyadi Temukan Keluarga Miskin Makan Nasi Dicampur Garam di Purwakarta
Dedi Mulyadi. [Antara]

Kondisi rumah keluarga tersebut memprihatinkan. Mereka tinggal di sebuah bedeng beralaskan tanah, berdinding triplek, dan kain sarung.

Di sisi lain Dedi melihat tetangga Mimin masih mengumpulkan kayu bakar untuk memasak. Sedangkan Mimin selama ini ia tergantung pada gas melon untuk masak dan air galon untuk minum.

Menurut Dedi, keluarga Agus dan Mimin ini adalah salah satu contoh mengapa kemiskinan masih menjamur di masyarakat Indonesia, seperti keluarga Mimin yang ketergantungan terhadap kompor gas padahal sumber daya alam untuk kayu bakar masih sangat banyak. Begitu pula air minum yang harus beli berupa galon.

"Kayu bakar tidak dipakai, kemudian pakai gas beli Rp 25-35 ribu. Air pakai galon, beli lagi, duit lagi, beras harus beli lagi, ikan harus beli lagi, listrik beli lagi, sekolah harus jajan, sedangkan duit yang dicari gak setiap hari didapat kadang Rp 20 ribu kadang Rp 50 ribu atau kadang tidak ada. Karena semua tergantung sama uang," kata Dedi.

Baca Juga:Pantas Dedi Mulyadi Sukses, Hidupnya Penuh Prinsip, Jadi Pengantin Baru Saja Pantang Tidur di Rumah Mertua

Ia mengkritik anak-anak Mimin yang setiap hari hanya menonton tv tanpa kegiatan. Hal tersebut menimbulkan hawa lapar pada anak, namun tak ada yang bisa dimakan.

Dedi kemudian memberikan sejumlah uang kepada Mimin sebagai bekal hidup.

Ia meminta uang hasil jualan suaminya ditabung untuk tambahan modal usaha. Sementara untuk makan satu bulan ke depan bisa memanfaatkan uang yang baru saja diberi.

"Ini salah satu fenomena kehidupan. Kita tidak mungkin tahu kehidupan mereka kalau tidak masuk ke dapur mereka. Saya berulang kali ngomong gas bisa melahirkan kemiskinan yang parah kalau tidak segera diubah. Ini banyak kayu terbuang karena perubahan pola hidup. Saya setuju pakai kayu bakar karena anak-anaknya bisa keluar cari kayu bakar, efisiensi, dan menjemput rezeki yang tak diduga," kata dia. [Antara]

Baca Juga:Kang Dedi Mulyadi Dicium Emak-emak Hingga Pipinya Penuh Lipstik Merah, Ini Alasan Lain Ambu Anne Gugat Cerai?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini