SuaraBogor.id - Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika atau Ambu Anne mengatakan, bahwa dirinya sudah meyakini bahwa keputusan melakukan gugatan cerai ke Dedi Mulyadi adalah jalan yang tepat.
Hal itu diungkapkan usai Ambu Anne dengan Kang Dedi Mulyadi melakukan mediasi di Pengadilan Agama Purwakarta pada Rabu (16/11/2022) kemarin.
Bahkan, orang nomor wahid di Purwakarta, Jawa Barat itu blak-blakan soal materi gugatan cerai, yakni terkait permasalahan rumah tangga sejak beberapa tahun silam.
“Sehingga jalan akhirnya gugatan cerai,” kata Anne Ratna Mustika, mengutip dari SuaraJabar -jaringan Suara.com, Kamis (17/11/2022).
Baca Juga:Kasus Cerai Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi: Mediasi Tidak Gagal
Kemudian lanjut Anne, perselisihannya dengan Dedi Mulyadi terjadi karena suaminya itu tak mau terbuka soal manajemen keuangan.
![Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika bersama Dedi mulyadi dan hakim moderator di ruang mediasi Pengadilan Agama Purwakarta. [Jabarnews.com]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/11/16/55727-mediasi-anne-ratna-mustika-dan-dedi-mulyadi.jpg)
Selain itu, Anne mengatakan ia mengalami kekerasan verbal dan kekerasan dalam rumah tangga atau KDRT secara psikis oleh Dedi Mulyadi.
Sehingga tadi mediasi tidak ada kesepakatan dan langsung masuk ke pokok perkara," jelas Anne.
Di lain pihak, Dedi Mulyadi menepis anggapan Anne mengenai mediasi yang gagal. Menurutnya, mediasi tak sepenuhnya gagal.
Ia mengatakan ada sesuatu yang disepakati kedua belah pihak dalam mediasi. Hal itu adalah soal hak asuh anak yang menjadi hak keduanya.
Baca Juga:Berikut Deretan Tuntutan Bupati Anne Ratna Mustika Ceraikan Dedi Mulyadi
Dedi Mulyadi juga membantah pernyataan Anne mengenai KDRT secara psikis yang ia lakukan. Menurutnya, ha itu bisa dibuktikan dengan Anne Ratna Mustika yang tak menunjukkan ciri-ciri atau gejala korban KDRT.
- 1
- 2