Lutfi menambahkan, dari hasil pemeriksaan, puluhan warga ini menyantap makanan yang disediakan saksi berinisial M, yang mengadakan haul peringatan 100 hari suaminya yang meninggal dunia.
“Saksi M meminta tolong kepada masyarakat sekitar, menyiapkan beberapa jenis makanan nasi uduk, lauk telur, oseng-oseng tempe, dan beberapa menu lainnya. Ada juga makanan ringan berupa kue-kue pasar sederhana yang disiapkan juga,” jelasnya.
Pada Sabtu (1/6/2024) hingga Senin (3/6/2024), lanjut Lutfi, beberapa warga yang hadir dalam acara haul dan menyantap makanan tersebut mengalami gangguan dan gejala yang sama yaitu mual, pusing, dan buang air besar.
Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor juga telah menetapkan status kejadian ini sebagai kejadian luar biasa (KLB). Berdasarkan data Dinkes Kota Bogor, jumlah warga yang terindikasi keracunan hingga hari ini mencapai 93 orang. [Antara].
Baca Juga:Garap Pembentukan Raperda PPKLP, DPRD Serap Aspirasi Masyarakat