Waspada DBD di Kabupaten Bogor: 1.932 Kasus Sejak Awal 2024, 18 Meninggal Dunia

Berdasarkan data yang diterima, pada bulan Januari ada 256 kasus, Februari 314 kasus, Maret 561 kasus, April 408 kasus, Mei 393 kasus, dan Juni 1 kasus.

Andi Ahmad S
Rabu, 05 Juni 2024 | 19:03 WIB
Waspada DBD di Kabupaten Bogor: 1.932 Kasus Sejak Awal 2024, 18 Meninggal Dunia
Ilustrasi dbd - perbedaan DBD dan tipes. (Pixabay/wikiImages)

SuaraBogor.id - Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Bogor mengalami peningkatan signifikan sejak akhir tahun 2023. Hingga Juni 2024, tercatat total 1.932 kasus DBD dengan 18 orang meninggal dunia.

Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Bogor, Adang Mulyana mengatakan, total kasus DBD yang tercatat sejak awal tahun 2024 hingga Juni ini ada ribuan kasus.

"Sampai Juni 2024 sebanyak 1.932 kasus, dengan kasus meninggal sebanyak 18 orang," katanya, dalam keterangan tertulis, Rabu (5/6/2024).

Berdasarkan data yang diterima, pada bulan Januari ada 256 kasus, Februari 314 kasus, Maret 561 kasus, April 408 kasus, Mei 393 kasus, dan Juni 1 kasus.

Baca Juga:Haul Berujung Maut, 93 Warga Cipaku Keracunan Makanan, Polisi Selidiki Dugaan Kelalaian

Sementara itu, terdapat kasus tertinggi di Kecamatan Cibinong 224, Cileungsi 209, Jonggol 145, Gunung Putri 134, dan Bojong Gede 93.

Adang menyebutkan, dari 18 kasus meninggal dunia tersebut, 2 kasus ada di Kecamatan Caringin, 1 kasus di Parung, 1 kasus di Cigombong, 1 kasus di Rancabungur, 1 kasus di Gunung Sindur, 2 kasus di Cibinong.

1 kasus di Sukaraja, 1 kasus di Babakan Madang, 1 kasus di Jonggol, 2 kasus di Gunung Putri, 2 kasus di Ciomas, 1 kasus di Cileungsi, 1 kasus di Tenjo, dan 1 kasus di Ciampea.

"Ada 2 faktor risiko penyakit DBD, Pertama, faktor cuaca, pancaroba menyebabkan tempat bertelur nyamuk banyak dan menetas bersamaan," jelasnya.

Baca Juga:Garap Pembentukan Raperda PPKLP, DPRD Serap Aspirasi Masyarakat

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini