SuaraBogor.id - Pengamat kebijakan publik, Yusfitriadi mendesak Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Ajat Rochmat Jatnika untuk terbuka ke publik soal pemanggilan Inspektur Sigit Wibowo.
"Jika Sekda sudah memanggil dalam bentuk forum klarifikasi, maka bagian hukum tinggal menganalisis klarifikasi tersebut. Apapun hasilnya, sekretariat daerah harus terbuka kepada publik, apakah ada unsur pelanggaran atau tidak," kata dia, Senin 20 Januari 2025.
Ia menyampaikan, apapun hasilnya, pemerintah daerah tidak boleh sembunyi-sembunyi dalam kasus dugaan keterlibatan Sigit sebagai ASN kepada politik praktis.
"Jika tidak ada unsur pelanggaran ASN berdassrkan kajian hukum, maka sampaikan kepada publik, sekaligus untuk menjelaskan posisi ASN tersebut, semisal rehabilitasi atas dugaan tersebut," jelas dia.
Baca Juga:Sidang Kedua, MK Batalkan Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada Bogor
"Begitupun ketika memang hasil kajiannya Sigit menyalahi etika sebagai ASN, maka Sekda harus berani mengambil sikap tegas menegakan etika ASN atau birokrasi, sesuai dengan undang-undang yang berlaku," lanjutnya.
Diketahui, Ajat Rochmat Jatnika memanggil Inspektur Sigit Wibowo buntut bocornya video obrolan dua tokoh politik di Bumi Tegar Beriman.
Pasalnya, pada obrolan yang diduga dilakukan antara mantan Bupati Bogor Iwan Setiawan bersama Wakil Bupati Bogor terpilih Ade Ruhandi melalui telepon seluler tersebut, membawa-bawa nama Sigit Wibowo yang merupakan ASN di Kabupaten Bogor.
Iwan mengklaim, Sigit Wibowo melalui dirinya mengucapkan terima kasih kepada Ade Ruhandi alias Jaro Ade karena telah menyelamatkan jabatannya di Kabupaten Bogor.
Iwan mengaku, Sigit Wibowo sampai mencium tangannya berulang kali karena berhasil membawa Jaro Ade masuk dalam pemerintahan sebagai wakil kepala daerah.
Baca Juga:Kisah Sukses Niezar Catering: Membangun Bisnis Kuliner dengan Cita Rasa Nusantara
"Si Sigit mau cium tangan bolak balik ke saya. Terimakasih orang pemda semangat lagi karena ada Jaro Ade," kata Iwan kepada Jaro Ade.
- 1
- 2
