-
Tragedi AN di Bojonggede dipicu perkenalan Facebook dan penolakan pinjaman uang, berujung pembunuhan sadis oleh tiga tersangka dan motif ganda (emosi & ekonomi).
-
Polisi tangkap tiga pelaku pembunuhan AN dalam kurang 1x24 jam berkat laporan warga, dijerat Pasal berlapis (Pembunuhan, Pengeroyokan, Pencurian).
-
Kasus pembunuhan remaja AN menunjukkan bahaya interaksi singkat di dunia maya. Motifnya adalah emosi tersinggung dan perampokan harta benda korban.
SuaraBogor.id - Tragedi mengerikan menimpa seorang remaja berinisial AN, yang ditemukan tewas bersimbah darah di sebuah kontrakan di Desa Rawa Panjang, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Senin, 3 Oktober 2025 dini hari.
Kasus yang menggemparkan ini mengungkap betapa bahayanya perkenalan singkat di dunia maya yang berujung pada aksi kriminalitas sadis.
Dalam waktu kurang dari 1x24 jam, Polres Metro Depok berhasil menangkap tiga tersangka berinisial MFR, MPO, dan AS. Penyelidikan mengungkap bahwa akar masalah pembunuhan tersebut berawal dari interaksi sederhana di Chatting Facebook.
Berikut adalah 8 poin penting yang merangkum kronologi, motif, dan fakta unik dari kasus pembunuhan remaja AN di Bojonggede, Bogor, pada 3 Oktober 2025:
Baca Juga:Terbongkar! Ternyata Ini Alasan Sebenarnya Tiga Pemuda Habisi Nyawa AN yang Dikenal dari Facebook
1. Awal Pertemuan dari Grup Facebook
Korban (AN) dan salah satu tersangka (MPO) baru saling kenal melalui chatting di grup media sosial Facebook. Perkenalan singkat ini berujung pada kesepakatan bertemu langsung di kontrakan salah satu tersangka yang juga menjadi Tempat Kejadian Perkara (TKP) pembunuhan.
2. Motif Utama: Penolakan Pinjaman Uang
Aksi pembunuhan dipicu oleh penolakan korban atas permintaan pinjaman uang dari tersangka MFO. Jumlah yang dipinjam adalah Rp4 Juta, yang diakui tersangka akan digunakan untuk biaya persalinan pacarnya.
3. Tersinggung dan Eskalasi Kekerasan
Baca Juga:Tragedi Perkenalan Berdarah di Medsos: Korban Tewas, Jejak Digital Tunjuk ke Grup Sesama Jenis
Setelah penolakan, tersangka MFO merasa tersinggung. Terjadi cekcok dan keributan. Ketika korban mencoba melarikan diri, ia didorong dan dikeroyok oleh ketiga tersangka.
4. Penganiayaan Sadis dengan Berbagai Benda
Ketiga tersangka (MFR, MPO, dan AS) melakukan pengeroyokan dan penganiayaan dengan cara memukul korban. Mereka juga menggunakan senjata tajam dan pecahan vas bunga yang ada di TKP, menyebabkan pendarahan parah di pelipis dan leher korban.
5. Aksi Keji Berujung Kematian
Puncak dari aksi sadis adalah ketika salah satu tersangka menjerat leher korban dengan kawat benderat, yang memastikan korban meninggal di tempat kejadian.
6. Motif Ganda: Pembunuhan dan Pencurian dengan Kekerasan