Sedangkan untuk di Cisarua, tercatat ada sembilan konfirmasi aktif, kemudian delapan suspek aktif.
Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto menuturkan, libur panjang Natal dan Tahun Baru kali ini sebenarnya bisa dilaksanakan di rumah saja.
Sebab, jika memang masyarakat luar daerah Bogor memaksakan untuk berlibur ke kawasan Puncak Bogor, maupun tempat wisata lainnya yang ada di Kabupaten Bogor, mungkin di kondisi saat ini akan membuat ribet diri sendiri.
Dikarenakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor mengeluarkan kebijakan terbaru untuk wisatawan atau masyarakat dari luar daerah, yakni mewajibkan agar membawa hasil surat rapid test antigen.
Kebijakan terbaru itu tertuang dalam surat Bupati Bogor Nomor 423/Covid-19/Sekret/XII/2020, yang sifatnya menyesuaikan dengan kebijakan Pemerintah Jawa Barat dan DKI Jakarta.
"Saya harap, masyarakat bisa memahami kondisi saat ini yang masih dalam situasi pandemi Covid-19. Apalagi, setiap harinya ada sebanyak puluhan orang terkonfirmasi positif Covid-19," katanya saat dihubungi Suarabogor.id.
"Saya juga meminta kepada masyarakat, mari bersama-sama menjaga kesehatan diri sendiri agar tidak menjadikan virus bagi yang lainnya. Karena, tugas dalam menekan angka positif agar tidak bertambah merupakan tugas kita bersama-sama," sambung Rudy.
Tapi, jika masyarakat mau berlibur ke Puncak Bogor harus menyesuaikan dengan kebijakan baru dari Pemkab Bogor, yakni harus membawa surat hasil rapid antigen dan itu merupakan kewajiban.
"Namun, saya mengajak kepada masyarakat agar dirumah saja pada libur Natal dan Tahun Baru kali ini. Untuk diketahui juga, dikawasan Puncak Bogor tidak akan ada kegiatan penyambutan malam tahun baru. Jadi, lebih baik dirumah saja," jelasnya.
Baca Juga: Update Covid-19 Global: Terbaru, Jumlah Positif di Malaysia Capai 100 Ribu
"Saya juga mengajak kepada masyarakat, untuk merayakan pergantian tahun menuju 2021 dengan kegiatan positif, dan jadikan perayaan itu untuk membuat kita lebih introspeksi diri, dan meminta agar tahun yang akan datang diberikan keberkahan dalam menjalani kehidupan," tutupnya.
Data yang dihimpun Suarabogor.id dari Satgas Covid-19 Kabupaten Bogor, total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 4.901 kasus.
Dengan rincian, 73 meninggal dunia, 4.133 pasien sembuh, 689 masih menjalani isolasi (Masih terkonfirmasi aktif), 254 probable meninggal, dan enam orang pindah alamat ke luar Bogor.
Kontributor : Andi Ahmad Sulaendi
Berita Terkait
-
Ariana Grande Idap Salah Satu Virus Mematikan, Mendadak Batal Hadiri Acara
-
Kasus TBC di Jakarta Capai 49 Ribu, Wamenkes: Kematian Akibat TBC Lebih Tinggi dari Covid-19
-
Anggaran Daerah Dipotong, Menteri Tito Minta Pemda Tiru Jurus Sukses Sultan HB X di Era Covid
-
"Segel Tambang, Bukan Wisata Alam": Warga Puncak Sampaikan Protes ke Menteri LH
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Miris! Guru SDN di Cibinong Diduga 'Lombakan' Uang Kas Siswa untuk Cepat Pulang
-
BRI 130 Tahun, Menjaga Warisan Kerakyatan dan Melaju dalam Transformasi Digital
-
Jadwal KRL Bogor-Jakarta 15 Desember 2025: Keberangkatan Awal hingga Kereta Terakhir
-
Modal 900 Ribuan! Ini Rekomendasi Sepeda Bapak-Bapak di Bawah Rp1 Juta yang Masih Layak Pakai
-
Bukan Sopir Tetap! Ini Pengakuan Kepala SPPG Utara Soal Mobil Maut Penabrak 18 Siswa dan Guru SD